Happy reading everyone!
•••
"Keknya sasuke menyebalkan itu akan mengomel lagi kalau dia tau tidak ada secuil tomat kesukaanya didalam salad ini." Gumamnya.
"Ah sudahlah apa boleh buat kalau begitu."
Sakura tetap membuat sebuah salad tanpa tomat.
Karena apabila dia tidak membuatkan salad untuk sasuke, maka sasuke akan mengomelinya sepanjang hari.
Gadis itu dibuat merinding bila ia dihukum olehnya, lagipula dia tidak mau sampai dipecat dari pekerjaannya.Dan setelah lebih dari 5 menit, akhirnya salad tanpa tomat selesai sudah.
Ia mengganti tomat dengan sosis paperroni yang dipanggang setengah matang. Dan sedikit mayonaise dan mustard.Sakura mengelap peluh keringat yang ada didahinya. Ia sangat puas sekali karena salad buatan pertama kalinya berhasil.
"Huftt- akhirnya siap juga salad pertama buatanku."
"Yah, meskipun hasilnya tidak terlalu buruk, tapi yang terpenting kan rasanya." Gumam sakura bangga terhadap dirinya sendiri.
Sakura pun membawa salad buatannya menuju kekamar Sasuke agar majikannya itu segera mencicipi salad buatannya.
Meskipun dirinya sendiri masih belum mengerti rasanya seenak apa.***
Setelah sampai didepan pintu kamar Sasuke, sakura mendorong pintunya dengan menggunakan bahunya.
"Sasuke-kun! Saladnya sudah siap!!!" Lantang Sakura.
Sasuke melirik ke arah gadis yang membawa sebuah nampan berisi makanan yang dia suruh untuk gadis itu bawakan.
Ia bangkit dari kursinya dan menutup sebuah buku yang barusan ia baca sambil menyilangkan kakinya."Lama sekali, padahal aku memintamu kembali sebelum 10 menit." Gerutu Sasuke sambil bersedekap didadanya.
"Jangan banyak menggerutu! Kau pikir mudah mencari bahan-bahan didalam dapurmu yang seluas gedung kebangsaan hah!" Cicit Sakura.
"Hn, kupikir dapurku masih kurang luas." Gumam Sasuke.
"Huh? Apa maksudmu?" Tanya sakura dengan mengeryitkan sebelah alisnya.
"Yah, kupikir aku akan membuat dapurku lebih luas lagi. Seluas dosa-dosamu." Turah Sasuke melirik kearahnya.
"GILA KAU!"
"Sudahlah berhenti bicara! Cepat berikan saladnya padaku!" Pinta Sasuke.
Sakura memberikan saladnya pada Sasuke. Dan sasuke pun duduk kembali dikursinya hendak mencicipi saladnya.
Sedangkan sakura masih stay berdiri untuk menunggu tanggapan rasanya dari Sasuke.
Sasuke mulai memakan saladnya dan mulai mengunyahnya dengan pelan.
Berkonsentrasi pada rasanya.Dan seketika sasuke berhenti menyantap saladnya karena ia merasa ada suatu bahan yang kurang.
"Sakura kau yakin sudah menambahkan semua bahan?" Tanya sasuke.
"Aa benar, tidak ada tomat di saladmu, karena dikulkas sudah tidak ada lagi yang tersisa. Jadi aku menggantinya dengan papperoni." Jawab sakura.
"Benarkah? Lalu kenapa kau tidak membelikannya untukku hn?" Lirik Sasuke memicingkan kedua onyxnya.
"Hah! Mana kutahu, kau kan tidak menyuruhku." Cibir Sakura.
"Baiklah kalau begitu, aku akan mengantarmu kepasar dan kau harus membelikan tomat yang banyak untukku." Ajak sasuke sambil menarik tangan sakura.
Tapi sakura dengan cekatan melepaskan tangan sasuke yang memegang pergelangan tangannya itu.
Sasuke menatap sakura heran dan bersedekap dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚
Romance"Kau benar-benar majikan yang menyebalkan dasar UCHIHAAAA!!!!" "Siapa yang kau bilang menyebalkan itu? dasar merah jambu!" begitulah hubungan antara majikan dan maid muda yang terpaksa memilih bekerja menjadi pelayan disalah satu keluarga konglomera...