59

285 39 7
                                    

****

Sorenya Sakura hendak siap-siap pulang kerumahnya.
Ia memasukkan barangnya seperti baju ganti kedalam tas nya.
Sebenarnya, ia akan diantar oleh Sasuke namun sakura menolak karena ia lebih menyuruh Sasuke untuk memersiapkan diri pergi ke amerika.
Jadinya hari ini Sakura akan pulang sendiri dengan memesan taxi online.

Namun ketika ia sampai pintu gerbang, tiba-tiba mikoto memanggilnya dan berlari menghampiri gadis itu.

"SAKURA TUNGGU!" Panggil Mikoto.

Dan Sakura menghentikan sejenak langkahnya.

"Aduh nyonya, kenapa anda berlarian seperti itu? Hahhh... Astaga, seharusnya biar saya saja yang menemui anda jika anda perlu sesuatu." Jelas Sakura.

"Jangan khawatir begitu dong, Kau pikir aku sudah terlihat seperti nenek-nenek peyot yang tak kuat berlari hn." Jawab Mikoto santai.

"Ya ampun nyonya ini ada-ada saja." Ucap Sakura sembari tersenyum.

"Ayo duduklah dulu, ada yang ingin ku bicarakan denganmu." Ajak Mikoto.

Sakura pun menangguk dan mengikuti Mikoto yang berjalan ke kursi taman.
Dan mereka berdua duduk dengan bersama.

Masih belum memulai percakapan, mikoto diam sejenak dan tiba-tiba mengenggam tangan gadis itu hingga membuat sakura menoleh ke arah mikoto.

"Eum aku hanya ingin kau bersabar untuk sementara waktu ya nak." Ucap Mikoto.

"Apa maksud anda nyonya? Saya sungguh tidak mengerti?" Bingung gadis itu.

"Maksudku adalah, eumm.... Sasuke dia itu yah, kau tau kan sebentar lagi dia akan pergi ke amerika dan tugasmu sudah selesai hari ini." Jelas mikoto.

"Ini memang sangat mendadak, bahkan suamiku memutuskan ini tanpa sepengetahuanku."

"Aku mengerti, jika ini sangat berat untuk kalian berdua tapi ini adalah keputusan suamiku. Dan aku harap kau mengerti."

Mikoto menjelaskannya dengan begitu panjang. Mikoto juga sebenarnya tidak tega menyampaikan berita ini. Tapi meski begitu baginya Sakura harus tau.

Sakura terdiam sejenak, dan sepertinya air matanya akan terjatuh kembali. Namun ia tak boleh terlihat seperti sebuah hambatan apalagi didepan ibu Sasuke.

Jadi, ia menghela nafasnya dan mengeluarkannya lewat mulutnya dan mencoba tersenyum tegar.

"Terimakasih nyonya, berkat anda saya bisa bekerja disini sampai detik ini. Saya merasa sangat beruntung sekali bertemu dengan anda."

"Dan Sasuke-kun juga. Meski dia kadang sedikit menyebalkan namun saya senang bekerja dengannya. Dia orang yang menyenangkan, dia baik, dan s-saya sangat.... "

Tiba-tiba ucapan gadis itu terhenti dan menangis sesenggukan ia seperti tak sanggup mengatakannya lagi.
Dan untungnya dengan cepat mikoto memeluk gadis itu.
Ia sangat mengerti dengan perasaan gadis itu.

"Sssttt... Sudah-sudah aku mengerti perasaanmu. Aku mengerti kau pasti sangat mencintai Sasuke benar kan?" Mikoto mengelus-ngelus punggung Sakura.

"M-maaf, j-jika saya menampakkan wajah menyedihkan saya pada nyonya." Lirih Sakura.

"Jangan khawatir sayang, kau sudah seperti putriku sendiri kau tau. Jadi berhentilah memanggilku nyonya ya, panggil aku ibu." Ujar Mikoto membelai rambut merah muda gadis itu.

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang