73

321 29 2
                                    

****

"Wah lihat siapa nih yang akan menikah minggu depan hihihi." Goda Ino dengan menyenggol lengan Sakura.

Sakura dan Sasuke iseng mampir di toko roti tempat sakura bekerja dulu. dan disana juga ada Sai yang selalu setia berada disamping ino.
Mereka bercerita tentang semua yang mereka alami.
Yah meskipun Ino sedikit kecewa karena temannya itu tidak mengabarinya dan tiba-tiba menghilang tanpa kabar.
Tapi Ino terlihat senang saat sahabatnya tak lama lagi akan segera menikah.

"Kalian berdua harus datang ya, aku sangat menantikan kedatangan kalian berdua." Ujar Sakura sambil tersenyum.

"Tentu saja kita datang, benar kan sayangku?" Jawab Ino sambil melirik Sai.

"Yah benar, aku sudah menyiapkan desaign gaun yang indah khusus untukmu, bidadariku." Ucap Sai dengan gayanya yang alay.

"Apakah sungguh pangeranku?" Tanya Ino dengan intonasi yang dibuat sedramatis mungkin.

"Tentu saja wahai aphrodite..."

Melihat gaya percakapan mereka yang alay membuat sakura dan Sasuke memasang wajah muak dan datar.

"Dasar pria gila. Sungguh Miris aku melihat mereka." Bisik sasuke ke sakura.

"Huh kau baru tau ya? Kasihan." Jawab Sakura.

Telinga Sai berdenyut dan langsung melirik Sasuke sambil menyedekapkan kedua tangannya.

"Kenapa huh? Kau iri ya sasuke dengan kebucinan kita berdua." Sindir Sai.

"Untuk apa aku iri pada gaya hubunganmu yang seperti anak SD itu dasar alay!"

"Hahahhaah, tak apa yang penting ino ku jauh lebih cantik dari pada jidat lebarmu itu."

Seketika Sakura langsung tertohok saat mendengarnya.
Ino meneguk ludahnya karena panik saat sai kebablasan dengan ucapannya.
Sakura yang saat itu lngsung berkacak pinggang, berdiri dari duduknya dan memasang muka garang didepan si pria pucat tersebut.

"Cepat ulangi sekali lagi ucapanmu barusan, sebelum aku menarik keluar lidahmu itu!" Geram Sakura.

"Yaelah, kan aku bilang sesuai fakta iya kan sayang?"

"Ssttt...sai apa yang kau lakukan cepat minta maaf!" Saran Ino.

Ino yang ketar ketir sejak tadi tapi sai masih terlihat sangat tenang dan masih bertahan dengan senyum palsunya.
Dan merasa mulai muak, Sakura pun langsung melayangkan pukulannya tepat ke rahang Sai dan semua orang pun terkejut.

Namun berbeda dengan Sasuke yang hanya menyeringai melihat prilaku gadisnya yang sangat barbar itu.

"Hn, that's my girl.." bangga sasuke dalam hati.

"Arghhhh dasar gadis jadi-jadian!" Umpat Sai.

"Duhh sai kau tidak apa-apa? Kau sih, selalu sembarangan mulutnya huhh tolol!" Ino memaki-maki kekasihnya itu.

"Iya iya maaf.." jawab Sai.

"Oi sasuke, kau lihat sendiri kan calon pengantinmu ini? Apa kau tidak takut dimalam pertama!"

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang