****
Terlihat seorang gadis merah muda itu tengah mengendap-endap diujung jalan yang menghubungkan kamar Sasuke.
Karena bagaimanapun juga ia masih canggung dan tetap berhati-hati jika ketahuan oleh sosok Uchiha yang dingin dan tak berekspresi itu.
Sakura dengan pelan mengetuk pintu kamar Sasuke dengan alasan menyuruh Sasuke untuk segera makan siang.
Tapi kerap sesekali ia meneguk ludahnya karena rasa gugup yang menjalar disekujur tubuhnya.Tok tok tok...
"Sasuke-kun, ibumu bilang untuk menyuruhmu segera turun kebawah untuk makan siang."
Seketika pintu kamar terbuka dengan cepat tak seperti biasanya dan langsung menampakkan wajah layu Sasuke yang terlihat sehabis bangun tidur.
"Aa, bilang padanya aku akan segera turun." Jawabnya dengan datar.
Sasuke pun kembali masuk kedalam kamarnya dan nampak Sakura merasa tidak biasa dalam mendapati tanggapan Sasuke yang tidak seperti biasanya.
Namun seketika itu Sakura tiba-tiba menarik pucuk pakaian Sasuke demi menghentikan langkahnya."Apa?" Tanya Sasuke.
"Maaf, jika perkataanku kemarin membuatmu merasa tidak nyaman. Tapi asal kau tau, aku tidak akan pernah berkata seperti itu jika kau tidak......"
"Aku tau." Potong Sasuke tiba-tiba.
"Aku tau, jika kau lebih menyukai Shisui daripada diriku. Dan ya kau benar, aku adalah pria yang kasar yang selalu membuatmu tidak nyaman Sakura. Maka dari itu, kau tidak perlu menjelaskan apapun lagi dariku." Sambungnya.
Sakura menundukkan kepalanya kebawah dan mengepalkan kedua tangannya.
"I-itu tidak benar!"
"Hn, apa maksudmu?"
"Maksudku adalah, meski kau terlihat sangat kasar tapi kadang kala kau pernah bersifat lembut. Aku disini tidak memihak siapapun sasuke-kun." Jelas Sakura dengan penataan intonasi nada suara yang lemah lembut.
"Dan, kupikir kau orangnya menyenangkan juga dan sangat aku juga merasa sangat senang pada saat pertama kali kau menasihatiku untuk tidak pernah putus asa, kau ingat kan pas saat aku hendak menjatuhkan diriku dijembatan." Sambung Sakura mencibir.
Sasuke masih memperhatikan gadis itu dengan tangan yang ia lipat didadanya.
Kemudian sasuke tersenyum miring dan menepuk pelan kemudian mengelus pucuk rambut Sakura.
Dan itu membuat gadis itu mengembungkan pipinya karena Sasuke malah mengacak-acak rambutnya."Uhhhh hentikan sasuke-kun! Padahal aku serius kenapa kau malah bergurau!" Geram Sakura berteriak.
"Aku juga serius."
"Cih, serius apanya!"
"Serius untuk mencintaimu." Goda Sasuke dengan seringainya.
Seketika wajah Sakura memerah bak disiram air panas.
Lalu dengan nakalnya Sasuke mengangkat dagu gadis itu dengan jari-jari tangannya dan hal itu membuat mereka bertatapan satu sama lain dengan jarak yang sangat dekat."Sakura, jika kau menganggap diriku tak kalah jauh dengan Shisui, berarti kau juga setuju kan jika mulai saat ini kau tak hanya jadi maid pribadiku, melainkan kau juga adalah kekasihku."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚
Romance"Kau benar-benar majikan yang menyebalkan dasar UCHIHAAAA!!!!" "Siapa yang kau bilang menyebalkan itu? dasar merah jambu!" begitulah hubungan antara majikan dan maid muda yang terpaksa memilih bekerja menjadi pelayan disalah satu keluarga konglomera...