19

847 104 3
                                    

Enjoy reading😉

......

Sakura langsung menutup pintu toko rotinya dengan sangat cepat lalu ia menyenderkan tubuhnya pada pintu itu sejenak.
Dia begitu panik dan jantungnya masih derdetak dengan sangat kencang karena hal yang tadi.

Ino yang melihat kedatangan Sakura secara tiba-tiba jadi seperti itupun mulai penasaran dan langsung menghampiri Sakura.

"Kau kenapa Sakura? Wajahmu terlihat panik sekali?" Tanya Ino mengkerutkan dahinya.

"Apa jangan-jangan kau habis mendapatkan ciuman yaaaa heheheh." Sambung Ino menggoda.

Sakura langsung menabok lengan sahabatnya itu dengan sangat geram.

Plak!

"K-kau ini yang benar saja huhhh! Mana mungkin aku berciuman ditempat umum, dan lagipula apa yang kau prediksikan semuanya salah Ino!!!" Celoteh Sakura.

"Iya iya maaf, habisnya aku terkejut juga sih kalau uchiha itu mengaku kekasihmu." Cibir Ino.

"Eh tunggu dulu, bukannya kau juga bekerja sambilan dikediaman Uchiha ya?" Tanyanya.

"Iya itu memang benar, tapi bukan berarti dia adalah kekasihku! Aku tidak mau memiliki pria yang tidak jelas sepertinya, huh yang benar saja dia." Jelas Sakura.

Ino menempelkan telunjuknya didagu dan menggaruk-garuk sambil memikirkan sesuatu.

"Benar sih, dan biasanya kebanyakan orang kaya apalagi seperti uchiha sasuke, pasti suka menggoda wanita seperti itu, yah mau bagaimana lagi orang kaya mah bebas." Ino mencibir.

"Syukurlah kalau kau mengerti sekarang." Sahut sakura sambil berkacak pinggang.

Ino tertawa ringan menanggapinya, sedangkan Sakura mensibukkan dirinya untuk mengelap meja.

"Nee sakura." Panggil ino tiba-tiba.

Sakura pun menoleh sejenak ke sahabatnya itu lalu ia kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Tapi, kalau memang uchiha itu benar-benar menyukaimu. Aku ikut senang kok." Ucap Ino.

Seketika Sakura memberhentikan kegiatannya. Ia menatap Ino dengan mencipingkan matanya.

"Ino, kau tidak berpikir kau akan menjualku ke dia kan? Atau kau berpikir mentang-mentang aku hidup sebatang kara lalu kau berpikir sasuke itu adalah seorang pangeran yang melamarku lalu hidupku pun hidup dalam kemewahan, apa kau berpikir seperti itu hn?" Celoteh Sakura.

"Kau pikir ini seperti dongeng cinderella!" Sambungnya.

"T-tapi bisa saja terjadi didunia nyata kan Sakura." Bantah Ino mengelak.

Sakura mendesah kasar lalu mengambil setumpuk piring bekas pelanggan yang makan disana.

"Berhenti menghayal terlalu jauh! Lebih baik kau lakukan pekerjaanmu saja." Ucapnya sambil membawa piring kedapur untuk ia bersihkan.

Ino mengembungkan pipinya dan mau tidak mau ia membantu Sakura membereskan peralatan ditoko roti seperti mengambil piring-piring yang berserakan dimeja bekas pelanggan.

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang