51

297 33 12
                                    

****

"Beristirahatlah, dan besok aku akan meliburkanmu. Aku tau kau pasti lelah bukan."

"Eum aku mengerti."

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu. Selamat malam sakura." Ujar Sasuke sambil mengelus pucuk kepala Sakura.

Sakura merasa sangat lelah malam ini. Bahkan saat dirinya mulai membuka pintu kamarnya, ia langsung lega dan melemparkan tubuhnya ke kasurnya yang empuk nan nyaman.
Banyak hal-hal yang terjadi dimalam ini.
Gadis itu terlentang dan menghela nafasnya sambil menatap langit-langit kamarnya.
Kemudian, tiba-tiba jantungnya berdetak dengan sangat kencang karena pikirannya kembali mengingat dimana ia dan Sasuke berciuman. Ditambah lagi, ia dulu yang mencium Sasuke.

Lalu ia menyentuh bibirnya dengan jarinya yang lentik. Ia merasa seakan-akan rasa ciuman itu masih melekat dibibirnya.

"Kenapa tiba-tiba aku jadi seagresif  ini?" Pikirnya.

"Ah benar, banyak hal yang tak terduga di hari ini. Tapi entah kenapa yang paling melekat dan tak bisa kulupakan adalah ciuman itu."

"Setiap detik aku memikirkannya, kenapa dikepalaku selalu terlintas oleh wajah pria itu?"

"Kedua onyx-nya yang tajam, serta bibirnya yang berlekuk kemerahan itu."

"Sasuke-kun, apa kau sengaja membuatku gila malam ini?" Gumamnya.

Sudut bibir gadis itu tersenyum tipis. Pipinya yang ranum tak henti-hentinya memerah seperti tomat kemerahan.
Detak jantungnya tak ada hentinya berdetak dengan sangat kencang.
Ia merasa kini ia mulai merasakan benih-benih cinta yang mulai tumbuh di hatinya.

****

Disisi lain, Sasuke menghadap ke Shisui hendak menanyakan sesuatu yang telah terjadi.
Shisui hanya diam dan duduk di kursi sambil meneguk secangkir kopi.

"Shisui, aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu." Ucap Sasuke.

Shisui mendongakkan kepalanya dan menatap datar Sasuke sejenak, namun setelah itu ia kembali mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Ku ingin menanyakan apa lagi? Bukankah kau sudah menyaksikannya sendiri?"

"Shisui, akhir-akhir ini kau terlihat sangat menyebalkan dan itu sudah cukup membuatku muak denganmu!" Geram Sasuke.

"Menyebalkan? Memangnya apa yang telah ku lakukan?" Tanya Shisui balik.

Sasuke mengepalkan tangannya dan menatap sinis ke arah Shisui.
Sedangkan shisui masih terlihat santai seakan dia tidak peduli dengan ocehan Sasuke.

"Kau ini, kenapa masih saja bertanya padaku huh?"

"Pertama kau telah melukai hati seseorang, kau yang telah membuatnya jatuh cinta, tapi kau juga yang telah membuatnya terluka!"

"Dan yang kedua, seharusnya jika kau menyukai Konan-san kenapa kau malah mengabaikan dia pergi begitu saja! Apakah tindakanmu itu bisa disebut seorang pria huh?"

Shisui mengeryitkan dahinya kemudian berdiri dari duduknya dan mendongakkan wajahnya dihadapan Sasuke.
Lalu tiba-tiba pria itu menyeringai jahat pada Sasuke.

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang