***
Flashback on.
Terdengar bunyi bel pertanda waktu istirahat telah tiba.
Para kerumunan siswa siswi Jepang high school keluar dari kelasnya masing-masing untuk membeli makan siang di kantin. Bahkan ada juga yang membawa bekal, dan pacaran diwaktu istirahat.Termasuk pasangan kekasih, yang bernama Ino dan Hidan.
Namun mereka kini tak terlihat seperti sepasang kekasih, melainkan sedang dalam fase hubungan yang berada diujung tanduk.Hidan adalah sosok pria yang cukup populer disekolahnya karena wajah tampannya dan rambut panjang klimis berwarna silver.
Tapi meski terkenal tampan, Hidan juga terkenal tipe cowo badboy pada umumnya.Ino yang saat itu sedang menunggu hidan di suatu tempat seperti biasanya. Yaitu di taman dekat sekolahnya.
Ia terlihat murung karena menanti Hidan yang sangat lama untuk menemuinya."Huft, dimana ya hidan? Apa aku temui dia saja ya, dikelasnya." Pikirnya.
Gadis blonde itu masih termenung dan seketika ia dikagetkan oleh sosok sahabat merah mudanya yang tersenyum lebar melihatnya.
Siapa lagi kalau bukan Haruno Sakura. Sakura terkenal dengan rambut merah mudanya dan kemampuannya dibidang bela diri. Meski sakura terlihat tomboy namun banyak laki-laki yang terpikat dengan tatapan emerald nya yang tajam.
Tapi sayang, tak ada satu laki-laki yang mampu memenangkan hatinya."Hei, dasar ino babi! Masih siang bolong udah melamun? Kenapa huh? Lupa bawa uang jajan ya, hahahahah!" Ejek Sakura
"Tapi tenang saja. Nanti aku traktir kok. Tapi jangan banyak-banyak ya." Sambungnya.
"Ihhhh, Jidat bikin terkejut aja! Lagian aku juga tidak lupa bawa uang jajan kok huftt." Cibir Ino.
"Hehhhh, kalau begitu kenapa sejak tadi kau melamun huh?" Tanya Sakura.
"Apa jangan-jangan kau sedang menunggu kedatangan kekasihmu yang sok keren itu kan?"
"Udah ngaku aja!"
Ino hanya memanggut-manggutkan bibirnya dan menatap sakura sendu.
Sedangkan sakura hanya memutar bola mata malas."Astaga Ino! Dengar ya, kalo boleh jujur aku sudah muak melihatmu hampir seperti ini setiap hari! Lagipula jika pacarmu itu masih peduli denganmu dan masih mencintaimu, tidak seharusnya ia membuatmu galau seperti ini Ino!" Ucap Sakura sambil menahan kesabarannya.
"Aku tau, tapi aku bingung kenapa aku masih menyukainya. Dan kau tidak akan mengerti sakura." Tutur Ino.
"Ternyata benar ya, jika orang sudah jatuh cinta. Maka ia akan terlihat seperti orang bodoh, bahkan mereka juga, perlahan-lahan akan melupakan temannya sendiri." Sindir Sakura.
Ino sedikit tersinggung dan kesal dengan perkataan Sakura..
"Aku tau kau kesal denganku kan sekarang?" Lirik Sakura.
"Kau tidak perlu menyuruhku untuk pergi dari sini. Karena aku sendiri yang akan pergi." Sambungnya sambil meninggalkan Ino.
Sakura sudah sangat lelah menyikapi sifat Ino yang sudah dinasihati.
Dan setelah sepeninggal Sakura, Ino berniat untuk jalan-jalan sejenak disekitar lingkungan berharap ia akan menemukan kekasihnya.****
Ino jalan-jalan disekitar kolam Ikan dekat taman sekolah sambil memegang minumannya ditangannya.
Tak lupa matanya sambil celingak-celinguk kesana kemari.
Hingga tiba-tiba ia mendapati sosok yang ia cari-cari itu.
Namun ia tak hanya mendapati kekasihnya saja. Tapi ia juga melihat Hidan dengan sosok perempuan lain yang asik saling suap-menyuap makanan.Dan minuman yang berada ditangannya tak sadar terjatuh ketanah. Hingga membuat Hidan menyadari keberadaannya.
"I-ino." Ucap Hidan.
Dan dengan beraninya Ino berjalan menghampiri Hidan dan langsung menangis dihadapannya.
"I-ino aku bisa jelaskan."
"CUKUP! Aku mau kita putus sekarang! Aku sudah muak denganmu!" Tegas Ino.
Hidan terlihat sangat geram, lalu ia menarik tangan gadis itu dan sepertinya ia akan membawa Ino ke area belakang sekolah.
Ino berusaha melepaskan tangannya namun tenaganya tak begitu cukup."Lepaskan aku! Aku sudah bilang aku mau putus sekarang!" Perintah Ino
"Kau pikir bisa semudah itu aku melepaskanmu hah!" Bantah
Dan pada saat hidan telah berada di area belakang sekolah. Pria itu langsung melepaskan tangan Ino dengan kasar.
Dan seketika itu Ino langsung menamparnya dengan keras.Plak!
Hidan cukup terkejut dengan tamparan Ino barusan.
Bahkan ia langsung melotot tajam kearah gadis itu."OH, SUDAH BERANI YA SEKARANG HUH!"
"H-hidan, m-maafkan aku, aku gak sengaja!"
Seketika Hidan langsung memojokkan Ino ke dinding. Gadis itu menangis memohon ampun agar ia tidak dipukul oleh pria itu.
"Ini adalah balasanmu, kaupikir siapa yang mengizinkanmu untuk menamparku hn?"
"Hidan kumohon...hiks, maafkan aku...aku tidak sengaja." Lirih Ino.
Namun pada saat Hidan hendak memukul Ino tiba-tiba, punggung pria itu ditarik oleh sosok perempuan merah muda hingga terdorong kebelakang dan jatuh. tak lain pelaku tersebut adalah sakura.
Duagh!
Ino nampak terkejut dengan kedatangan Sakura yang tau keberadaan dirinya.
Lalu sakura pun menarik tangan ino dan menyuruh bersembunyi dibelakangnya."Brengsek kau jalang!" Teriak Hidan.
Namun Sakura masih terlihat santai dan bahkan menatap Hidan dengan sinis sambil bersedekap.
"Dasar pria menjijikkan, bisa-bisanya kau berniat memukul seorang wanita yang lemah."
"Ternyata kau lebih buruk diantara yang lebih buruk!"
"Memangnya siapa yang menyukaimu huh? Kau berpikir semua gadis disini menyukaimu huh? Sayang sekali, karena ada satu gadis yang sama sekali tak menyukaimu disini. Yaitu adalah aku sendiri!"
Hidan merasa terpojok dan ia hanya diam karena ia tak mampu berkata apapun.
Dan tanpa berpikir panjang, Sakura pun langsung mengajak Ino pergi meninggalkan pria itu.****
Kini Sakura dan Ino berada di UKS dan sudah izin dengan gurunya.
Karena sakura sedikit melihat luka dipergelangan tangan sahabatnya.
Dan ia pun langsung mengobati luka Ino dengan antiseptik."Maafkan aku, karena aku hanya bisa menyembuhkan lukamu, bukan luka di hatimu." Ucap Sakura.
"Terimakasih Sakura, maafkan aku hiks...hiks...Seharusnya aku mendengarkanmu dari awal bukan malah membantahmu." Lirih Ino menangis.
Seketika Sakura memberikan pelukan untuk temannya agar perasaannya sedikit lebih tenang.
Ia mengelus-elus punggung temannya dengan lembut."Yosh yosh, sudah tidak apa-apa. Sekarang sudah baik-baik saja. Tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan."
"Dan lain kali kau juga harus berhati-hati dalam memilih pasangan."
Ino menatap sendu Sakura dan merasa terharu karena telah memiliki sosok yang begitu sangat peduli dengannya.
"Sakura, terimakasih karena kau telah menyelamatkanku. Karena jika bukan berkat kedatanganmu tadi. Mungkin aku, sudah...."
"Sstttt, jangan berkata seperti itu. Kau tak salah apa-apa Ino. Dan yang salah itu adalah sifatmu yang terlalu baik dengannya hingga kau hanya dimanfaatkan kau tau." Potong Sakura.
"Sudahlah berhenti menangis, lagipula kau juga cukup berani tadi." Sambungnya.
Ino mengangguk dan tersenyum pada Sakura, lalu Ino kembali memeluk sakura. Dan tentu saja hal itu dibalas oleh Sakura hingga mereka berdua berpelukan kembali.
Flashback off.
See you next chapter guys....💗

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚
Romance"Kau benar-benar majikan yang menyebalkan dasar UCHIHAAAA!!!!" "Siapa yang kau bilang menyebalkan itu? dasar merah jambu!" begitulah hubungan antara majikan dan maid muda yang terpaksa memilih bekerja menjadi pelayan disalah satu keluarga konglomera...