29

649 89 2
                                    


****

"Besok kau akan aku liburkan selama seminggu agar dirimu bisa belajar untuk persiapan ujianmu." Ujar Sasuke pada Sakura sebelum dirinya akan pulang menuju rumahnya.

"Kau yakin dengan keputusanmu hm?" Tanya Sakura.

Sasuke pun berbalik badan menghadap Sakura sambil berlipat dada, "apa kau meragukanku?" Tanya sasuke balik.

Sasuke pun berbalik badan menghadap Sakura sambil berlipat dada, "apa kau meragukanku?" Tanya sasuke balik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya gadis itu sempat mengerutkan dahinya karena ragu. Akhirnya gadis itu menghela nafasnya dan menganggukkan kepalanya dengan mantap kepada Sasuke. "Baiklah, anggap saja ini juga termasuk dari permintaan maafmu Sasuke." Desis Sakura.

Bibir Sasuke menyungging kesamping kemudian dua jarinya menyentil jidat lebar milik Sakura. "Ouch." Ringis Sakura.

"Aku senang kau mengerti sekarang Sakura, jadi besok hingga akhir ujianmu kau harus fokus belajar terlebih dahulu." Perintah Sasuke.

"Oh ya satu lagi."

"Apa?" Tanya sakura.

"Jika kau membutuhkan bantuanku, ingatlah bahwa aku selalu datang menemui dirimu, merah jambu." Sambung Sasuke.

"Dan selamat malam, Sakura." Pamitnya.

Seketika jantung Sakura mulai berdebar-debar. Pipinya berwarna merah tomat karena ucapan Sasuke barusan.
Sasuke yang melihat gadis itu merona dibuatnya, ia tersenyum miring kemudian kembali memakai blazernya, lalu dirinya pun meninggalkan apatermen gadis merah muda tersebut.

***

Keesekokan harinya Seperti biasa Sakura berjalan dilorong kampusnya sambil memeluk laptop kesayangannya.
Dia sudah sangat yakin jika ia sudah belajar dengan sangat keras kemarin malam.

"Yosh, semangat sakura." Batinnya menyemangati diri sendiri.

Ia kembali berjalan sambil menghela nafasnya yang panjang disepanjang lorong.
Namun tak lama kemudian dirinya dihadang oleh tiga kumpulan seorang remaja seperti dirinya.

"Apa?" Tanya Sakura sambil menyipingkan matanya.

"Bagaimana bisa kau dengan semudah itu mengikuti ujian? Padahal kan kau saja kemarin sempat kesulitan untuk membayar huh!" Tanya Shion dengan raut wajah yang penuh kecurigaan.

Jujur saja Sakura sangat malas untuk meladeni mereka bertiga. "Memangnya kenapa jika aku bisa mengikuti ujian hah? Dapat uang dari mana pun itu juga bukan urusanmu shion!" Jawab Sakura.

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang