24

887 104 7
                                    

Selamat membaca.

•••

Sebelum pergi kekamar Sasuke, Sakura akan mengganti pakaian seragamnya dengan seragam maid yang biasa ia gunakan.
Ia mendesah gusar karena lelah, membayangkan setiap harinya bekerja tak kenal waktu hingga dilanjut dengan kuliah.
Karena kalau bukan karena niat dan tekad, dirinya tak akan mampu bisa menghidupi kebutuhan sehari-sehari seperti membayar biaya kuliahnya. Meskipun Sasuke telah melunasi semua tunjangan biaya kuliahnya namun Sakura merasa bahwa dirinya masih berhutang banyak pada Sasuke.

"Huhft, baiklah sakura kau harus semangat untuk melewati hari-hari yang sangat payah ini."

Sakura pun berjalan menuju kamar Sasuke sambil mengumbar senyum manisnya kepada para maid yang lainnya agar dirinya bisa dikenal ramah.

Dan tanpa sengaja tiba-tiba sakura menabrak seseorang didepannya dan orang itu langsung menangkup tubuh Sakura yang hampir terpental kebelakang.

"Kau tidak apa-apa lady?"

Sakura menatap intens seorang pria yang sangat tinggi seperti sasuke dan memipiki iris mata yang bahkan lebih lentik dan ber onyx dan tak kalah tampannya dari Sasuke.
Pria itu tersenyum manis pada Sakura saat ia berhasil menahan tubuh Sakura. Dan pada saat gadis itu sadar dari situasinya, ia pun langsung menjauh dari pria tersebut.

"M-maaf aku tak sengaja menabrakmu." Ucap sakura sambil membungkukkan badannya.

"Jangan terlalu formal begitu denganku. Dan bagaimana kalau kita berkenalan saja hn?" Tawarnya.

Sakura mendongak pelan dan masih terlihat bingung dengan pria didepannya itu.

"Perkenalkan namaku Uchiha Shisui. Sepupu Sasuke dan Itachi. Salam kenal ya."

"U-uchiha? J-jdi anda juga bagian keluarga Uchiha?" Jawab Sakura dengan nada yang sedikit kikuk.

Shisui terkekeh pelan saat melihat wajah kikuk Sakura.
Dia berpikir bahwa gadis itu terlihat sangat imut dan menggemaskan sekali.

"Astaga gadis ini benar-benar tipeku sekali. Bahkan wajahnya yang kikuk itu membuatnya terlihat sangat imut. Memandangnya saja hatiku sudah berdebar-debar." Batin Shisui terkagum-kagum sembari senyum-senyum sendiri.

"Ahahahh, jangan terlihat bingung seperti itu lady, oh ya siapa namamu dan apa kau teman Sasuke?" Tanya Shisui.

"Eumm namaku Haruno Sakura, dan aku bukanlah teman Sasuke melainkan aku adalah maid pribadinya dan sudah sebulan aku bekerja dibawah perintahnya." Jelas Sakura.

"Sakura ya? Nama yang indah. Dan pemiliknya juga sangat cantik." Puji Shisui sambil membelai helaian surai merah muda miliknya.

Perlakuan Shisui membuat pipi Sakura tersipu namun juga dia merasa tidak enak dibuatnya.

"A-anoo shisui-san aku harus kembali bekerja dulu sampai jumpa" pamit Sakura.

"Oh shit! Dia benar-benar cantik tuhan." Kagumnya dalam hati.

****

Sakura berjalan menunduk menghindari Shisui dan setelah ia cukup jauh menghindar dari pria tersebut. Ia bersandar disebuah pintu dibelakangnya.
Ia mentralkan nafasnya yang masih memburu itu.

"Bisa-bisanya aku tersipu malu seperti ini." Gumamnya.

"Tapi tunggu dulu, apakah pria itu yang dibicarakan sasuke tadi pagi?" Pikir Sakura.

"Hei kau jangan bergumam terus! Sampai kapan kau bersandar dipintu hn?"

Sakura terkejut saat Sasuke tiba-tiba berada didepannya.
Ia hanya menyengir kuda sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Padahal aku sudah menyuruhmu untuk langsung keruanganku 5 menit yang lalu. Tapi kau malah seenak jidat terlambat 10 menit untuk menuju kesini" desis Sasuke.

"I-iya iya aku tau aku salah dan maafkan aku Sasuke-kun. Dan l-lagipula saat menuju kemari aku diajak mengobrol sejenak dengan sepupumu." Jawab Sakura.

Sasuke pun terhenyak sejenak "sepupuku?"

Sakura mengangguk polos sambil memanggut-manggutkan bibirnya.

"Benar! Dan kalau tidak salah orang sepupumu itu bernama uchiha shisui  benarkan?"

Mendengar hal tersebut tiba-tiba dada Sasuke terasa sangat aneh. Dan tatapannya pun berubah menjadi serius setelah mendengar jawaban Sakura.
Kemudian, dirinya mendorong tubuh Sakura pelan hingga menyatu dengan tembok dan setelah itu kedua tangan Sasuke mengurung gadis itu atau istilahnya adalah kabedon.

"Hei ada apa denganmu? Kenapa tindakanmu jadi agresif seperti ini Sasuke!" Omel Sakura.

"Sakura aku peringatkan jangan sesekali mendekati dia kau mengerti." Tegas Sasuke.

Sakura menyilangkan tanganya didada sambil memberikan tatapan sinis pada pria didepannya itu.

"Hah! Apa alasanmu berkata seperti itu padaku Uchiha!"

"Apa aku harus menjelaskan dengan detail padamu hn? Sakura kau itu sudah dewasa dan seharusnya kau peka sedikit dengan kata-kataku ini!" Geram Sasuke.

"Bagaimana aku bisa peka terhadap dirimu bodoh! Kau saja pria yang sulit dipahami bagiku!" Titah Sakura tak mau kalah debat.

"Oh atau jangan-jangan, kau diam-diam cemburu padanya ya?" Sambung gadis itu dengan menggoda Sasuke.

Saat Sakura menggoda dirinya, Sasuke pun langsung menghindar dan menjauh sedikit dari gadis itu.
Wajahnya sangat panas karena ia mulai merasakan rasa malu yang menjalar diwajahnya hingga menampilkan semburat merah tipis yang ia tutupi menggunakan telapak tangannya.
Dan seperti biasa mode tsundere nya menjadi ON seketika.

"Tcih! Mana mungkin aku cemburu pada shisui hanya karena dia mengajakmu mengobrol! Jangan katakan hal yang tidak masuk akal seperti itu pelayan! Lagipula aku sama sekali tidak menyukaimu." Omel Sasuke.

"Hmmm benarkah? Lalu bagaimana dengan tempo hari yang lalu kau bilang padaku bahwa kau menyukaiku?" Tanya Sakura dengan nada yang sengaja ia buat polos.

"I-itu hanya prank untuk menggodamu saja kau tau!" Titah Sasuke.

Sakura tertawa puas sambil memukul ringan bahu Sasuke.
Sedangkan Sasuke berusaha untuk menormalkan ekspresinya kembali.

"Hahahahahah maaf aku hanya bercanda kok hahah, lagipula mana mungkin ada seorang pangeran yang jatuh cinta pada pelayan. Dan kalaupun ada itu hanya sebuah dongeng anak-anak."

"Oh begitu ya? Jadi bagaimana kalau kita ubah kisah itu menjadi kenyataan hn?" Sahut Sasuke tiba-tiba.

Sakura mengeryit kebingungan pada Sasuke. Dia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh pria tersebut.
Meski terlihat sangat jelas namun sakura masih kesulitan untuk mencernanya.

"Apa maksudmu?" Tanya Sakura bingung.

Sasuke tersenyum tipis dan menggeleng pelan.

"Hn tidak ada. Dan lebih baik kau kembali kedapur buatkan aku salad dan langsung datang kekamarku. Apa kau mengerti hn?"

"HAH! LAGI?"

"Jangan mengeluh, ini perintah!" Omel Sasuke.

Sakura mendengus kesal karena ia harus bolak-balik kedapur hanya untuk membuatkan Sasuke sebuah salad kesukaanya.
Padahal pada saat dirinya berada didapur tadi, kenapa pria itu tidak memintanya dan pada saat dirinya sudah tidak berada didapur, Sasuke baru memintanya.
Karena itulah hal yang membuat Sakura kesal.

"Baik-baik aku buatkan!"

***

Setelah 15 menit ia berada didapur untuk membuat salad, Sakura pun menuju ke kamar Sasuke untuk memberikan hidangan yang pria itu inginkan.
Namun ada hal yang membuatnya ragu untuk memberikan salad itu padanya, karena tidak ada tomat sekali dikarenakan stoknya dikulkas telah habis.

"Keknya sasuke menyebalkan itu akan mengomel lagi kalau dia tau tidak ada secuil tomat kesukaanya didalam salad ini." Gumamnya.

****

Thank u for reading guys and see u next chapter mwahhhhෆ╹ .̮ ╹ෆ

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang