Yeay 11 pembaca😍
✿
"Dia yang ikut campur urusan gw." Jelas Selin menatap sinis Jihan yang berada di depannya. Keduanya duduk berhadapan atas perintah Dafa.
"Gw ikut campur karena lo udah kelewatan." Balas Jihan.
"Halah! Waketos kayak lo emang kurang kerjaan sampe ngurusin orang lain."
"Mungkin lo yang nggak di kasih uang jajan sampe nyuruh anak kelas 10 buat beliin lo makanan."
"Maksud lo gw nggak mampu?"
"Lo sendiri kan yang bilang."
Brak
Dafa menggebrak meja dengan keras hingga membuat kedua perempuan itu terbungkam.
Lalu dia menatap Selin. "Lo kenapa narik jilbab Jihan?" Tanya Dafa namun Selin malah memutar bola matanya malas. Sikap cewek itu benar benar membuat kesabaran Dafa di uji.
"Gw mau keluar."
"Lo bisa sopan dikit nggak Sel?" Tanya Dafa mencoba sabar dengan kelakukan anak IPS itu.
"Cantik tapi nggak beradab percuma Sel." Sindir Jihan pelan.
Selin muak mendengar ucapan ketua OSIS dan wakilnya itu. Tanpa pamit, cewek itu akhirnya berdiri lalu keluar meninggalkan ruangan. Menyisakan Dafa dan Jihan yang sama sama menghela napas lelah.
"Lo nggakpapa Han?" Tanya Dafa beralih menatap Jihan.
"Nggakpapa."
"Gw harap lo nggak ngulangin perbuatan kayak gini lagi. Ingat Han lo itu wakil ketua OSIS. Beri contoh yang baik ke anak anak lain bukannya malah buat keributan kayak tadi."
Jihan mengangguk paham. "Gw minta maaf." Ucapnya.
Gadis itu akhirnya keluar dari ruangan OSIS bersama dengan Dafa. Keduanya akan kembali ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.
"Lo duluan aja soalnya gw mau ke toilet." Suruh Jihan.
"Owh yaudah." Jawab Dafa lalu berjalan sendiri menuju kelasnya. Setelah cowok itu menjauh, Jihan pun mulai melangkah kan kakinya.
Saat ini suasana lorong sekolah sepi. Semua murid berada di dalam kelas karena jam istirahat telah berakhir. Hanya suara sepatu gadis itu yang terdengar.
Sesampainya di toilet, Jihan langsung memasuki salah satu bilik. Dia berdiri di depan cermin untuk melihat wajahnya. Tangan kanannya terangkat memegangi pipinya yang tidak lagi memerah namun masih terasa sakit. Bekas tamparan Selin.
"Udah nampar narik jilbab lagi. Nggakpapa Jihan sabar." Monolog Jihan sambil merapikan jilbab putihnya.
Tapi, Jihan bersyukur karena Dafa datang saat Selin menarik jilbabnya. Jadi dia tidak mengetahui sama sekali kalau Selin telah menampar Jihan. Dan Jihan yang mendorong Selin karena telah menamparnya. Jika di lihat cowok itu sudah pasti keduanya di beri hukuman.
"Pengen gw cabik mukanya." Kesal Jihan berbicara dengan pantulannya di cermin. Lima detik berikutnya lengkungan sabit terukir di bibir tipis gadis itu. Kini jilbabnya telah rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAM [SELESAI]
Teen Fiction"Azam bangun." "Hem." "Shalat tahajud." "Males." .・゜゜・ JODOH ITU CERMINAN DIRI Tapi kenapa Jihan malah dinikahkan dengan Azam? cowok nakal yang hobinya bolos, ngerokok, balapan dan masih banyak lagi kebandelan yang ada didalam diri cowok itu! Cov...