Untung saya nolak diajak nonton unggun api:)
Jadi part ini bisa kepublish ini malam🤘✿
"Bila ngapain ya ke loker 11 IPA 2? Apa dia juga ngagumin Afik? Tapi kok aku nggak yakin ya kalau selama ini Bila suka juga sama Afik." Batin Jihan yang terus memikirkan ucapan teman temannya tadi pagi. Tentang Bila yang ketahuan pergi ke loker kelasnya pagi pagi sekali. Jelas bukan dia yang memasukkan surat dan coklat di loker Afik. Jihan tau tentang itu karena Wulan sendiri yang berkata jujur padanya. Tapi kenapa Indra dkk malah menemukan Bila bukan Wulan?
"HAN AWAS BOLA."
Jihan yang akan menoleh ke lapangan, tiba tiba tersentak merasakan tangan kanannya ditarik dari belakang. Alhasil gadis itu masuk kedalam pelukan seseorang yang baru saja menariknya. Jihan terdiam dengan kerja jantung yang mulai tak stabil. Bagaimana tidak, orang didepannya adalah Azam. Ya, cowok IPS itu yang telah menolongnya dari bola yang mungkin sudah mengenai kepalanya beberapa detik yang lalu.
"Lo nggakpapa?" Tanya Azam. Sedikit menunduk agar dapat melihat wajah Jihan.
Jihan mendongak. Terjadilah kontak mata dirinya dan Azam. Entah menyadari atau tidak, keduanya kini menjadi tontonan sebagian murid SMA Angkasa yang memang berada didekat lapangan. Beberapa dari mereka bahkan mulai mengeluarkan handphone untuk mempaparazi.
Tak cukup semenit, Jihan langsung menjauhkan dirinya dari Azam. Berdehem pelan guna mengurangi perasaan gugupnya. Kemudian menoleh kesamping karena seorang laki laki yang merupakan kakak kelas sudah berdiri didekatnya dengan kondisi nafas tak beraturan akibat berlari.
"Sorry Han sorry." Ucapnya.
"I-iya nggakpapa."
Azam memutar bola matanya malas mendengar jawaban Jihan yang sangat mudah memaafkan. Oh ayolah bola tadi mungkin sudah mengenai kepala gadis itu jika ia tak cepat menolong.
"Lo nggak kenapa-napa kan?" Tanya laki laki bername tag Bima Mahendra itu.
"Ya nggak kenapa-napa lah bro. Kan tadi ditolongin teman gw." Jawab Ai membuat pandangan Bima beralih pada Azam yang berdiri didepannya.
"Kak, lo dibantu kekuatan bu Lely ya pas nendang?" Tanya El ngawur. "Sampe terbang gitu anjir." Lanjutnya heboh sendiri.
"Gw nggak tau kalau tendangan gw tadi kuat." Jawab Bima sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Syukur nggak kena. Kalau kena kepala bu waketos, bisa rip lu kak di tangan pawangnya." Tambah Ai tanpa sadar. Karena ucapannya, kini murid perempuan yang masih setia menonton kompak saling pandang dengan raut muka bertanya tanya.
El langsung menginjak kaki Ai saat tau temannya itu belum menyadari ucapannya. "Ngomong apa sih lo anjir?" Bisiknya namun Ai malah meringis karena kakinya diinjak.
"Lain kali main yang bener bro." Ujar Azam sambil melempar bola yang ada ditangannya kepada Bima. Setelah menangkapnya, Bima kembali menoleh kesamping. "Sekali lagi sorry ya Han." Ucapnya dibalas anggukan kepala oleh Jihan.
Suara deheman tiba tiba keluar dari mulut Azam. Jihan yang sedang memandangi Bima kembali ke lapangan langsung mengalihkan pandang pada cowok didepannya itu. "Nggak mau bilang makasih sama gw?" Tanya Azam dengan kedua alis terangkat. Menatap Jihan tanpa peduli kalau keduanya masih menjadi tontonan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAM [SELESAI]
Teen Fiction"Azam bangun." "Hem." "Shalat tahajud." "Males." .・゜゜・ JODOH ITU CERMINAN DIRI Tapi kenapa Jihan malah dinikahkan dengan Azam? cowok nakal yang hobinya bolos, ngerokok, balapan dan masih banyak lagi kebandelan yang ada didalam diri cowok itu! Cov...