Ceklek
"Boleh masuk nggak?" Tanya Azam pada seorang anak perempuan yang sedang membaca buku di atas kasurnya.
Anak itu mengangkat kepalanya lalu mengangguk. Mengijinkan sang kakak masuk ke dalam kamarnya yang bernuansa pink itu.
"Ngapain hem?"
"Nih baca buku." Jawabnya sambil menunjukkan buku yang sedang ia baca.
Dia Kanaya. Adik perempuan Azam yang kerap di panggil Aya. Dia masih SMP kelas tujuh. Dan Azam sangat menyayanginya karena Aya adalah adik satu satunya. Adik yang selalu Azam jaga dan lindungi dari orang orang yang akan mengganggu dan membuatnya menangis.
"Udah makan?" Tanya Azam yang kini duduk di samping sang adik sambil mengusap penuh sayang rambut panjangnya.
"Udah. Tadi aku makan sama mamah."
"Owh."
"Tadi sebenarnya mau nungguin kakak tapi kata mamah kak Azam belum mau pulang." Cerita Aya membuat Azam terkekeh pelan.
"Kakak ngumpul sama temen temen dulu. Udah ijin juga sama mamah. Pas pulang ternyata Aya udah tidur siang."
"Oh iya, upacara tadi pagi Aya dapat tugas apa?"
"Bawa bendera."
"Bagian kiri, kanan atau tengah?"
"Tengah."
"Wih keren." Puji Azam memberi acungan jempol. "Pasti bagus banget pelaksanaan upacara tadi pagi." Tambahnya.
"Kak Azam mau di jodohin ya?" Tanya Aya mengalihkan pembicaraan. Azam terdiam beberapa detik mendengar pertanyaan adiknya.
"Di kasih tau mamah ya?" Azam bertanya balik membuat anak itu mengangguk.
"Kata mamah kakak nggak terima padahal kan perjodohan itu udah di buat sama kakek."
Azam merangkul pundak adeknya. Menatap buku bacaan anak itu yang menunjukkan halaman 32. "Aya tau nggak nikah muda itu nggak bagus."
"Ih kak Azam sok tau. Di cerita cerita fiksi nikah muda itu enak kok."
"Heh masih kecil. Jangan baca baca cerita tentang nikah." Tegur Azam sambil mencubit hidung mancung sang adik.
"Aku kan suka membaca." Balas Aya membela diri.
"Iya kakak tau. Tapi bacaan kayak gitu nggak cocok buat Aya."
"Tapi___
"Kanaya."
"Yaudah iya Aya janji nggak baca lagi." Jawab Aya mengalah.
"Good girl." Ucap Azam tersenyum.
"Aku boleh kepo nggak?" Tanya Aya di jawab anggukan kepala oleh Azam.
"Eum... Perempuan yang akan di jodohin sama kak Azam namanya siapa?"
"Jihan."
"Nama lengkapnya?"
"Kakak nggak tau dek."
"Cantik nggak?"
Tak seperti menjawab pertanyaan tadi, kini Azam malah terdiam beberapa detik. Dia tersadar saat jari telunjuk Aya menyentuh pipinya. Anak itu menatapnya. Menunggu jawabannya.
"Biasa aja." Jawab Azam. "Lebih cantik Aya." Dia malah memuji adiknya.
"Tapi kata mamah cantik banget."
"Itu menurut mamah. Kalau menurut aku lebih cantik Aya."
"Kak Azam bohong ya." Aya memicingkan matanya. Bukannya takut, Azam malah gemesh melihat wajah adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAM [SELESAI]
Teen Fiction"Azam bangun." "Hem." "Shalat tahajud." "Males." .・゜゜・ JODOH ITU CERMINAN DIRI Tapi kenapa Jihan malah dinikahkan dengan Azam? cowok nakal yang hobinya bolos, ngerokok, balapan dan masih banyak lagi kebandelan yang ada didalam diri cowok itu! Cov...