Halooo
Maaf banget karena baru up sekarang🙏
Jujurly aku sebenarnya udah ada ide dari tahun lalu *padahal baru masuk bulan 1* tapi bingung mau nulis dari kata apa😭🙏Oh iya pas libur kemarin kalian tim yang tetap diam dirumah atau healing bareng keluarga?
✿
"Mau makan dimana?" Tanya Azam sambil merapikan ujung jilbab Jihan yang sedikit meleyot. Tak menyadari kalau perlakuan kecilnya membuat Jihan salah tingkah sendiri. Gadis itu bahkan tidak menjawab pertanyaannya saking gugupnya dengan jarak keduanya yang cukup dekat.
Setelah dirasa rapi, Azam beralih melihat Jihan yang malah diam. "Cil." Panggilnya sambil mencubit pipi pelan pipi gadis itu.
Jihan yang tersadar sontak menaikkan kedua alisnya. Dalam hati ia merutuki dirinya sendiri karena terlalu mudah salting dengan perlakuan yang diberikan Azam. Oh ayolah cowok itu hanya merapikan jilbabnya.
"Mau makan dimana?" Ulang Azam.
"Em, dirumah aja. Gw bakal masak." Jawab Jihan semangat.
Azam terdiam sesaat tanpa mengalihkan pandang ketempat lain. "Yakin mau masak?" Tanyanya membuat raut wajah Jihan seketika bingung. Azam yang menyadari itu merasa gemas sendiri. "Gw ajak lo keluar sejak tadi sore. Lo nggak cape milih masak dirumah?"
Jihan lantas tersenyum mendengar pertanyaan Azam yang begitu khawatir padanya. Entah dorongan darimana, ia tiba tiba mengangkat tangannya mengusap rambut cowok itu. "Nggak Azam. Gw emang pengen masak." Jawabnya.
"Yaudah ayo." Azam langsung meraih tangan Jihan setelah mendapat usapan dirambutnya. Melangkah beriringan meninggalkan masjid yang sempat mereka singgahi untuk menunaikan shalat maghrib.
❃
"Han."
Jihan yang sedang mencuci tangannya lantas berbalik. Mendapati Azam berdiri didepannya dengan pakaian yang lebih santai.
"Kenapa?" Tanya Jihan pasalnya tatapan Azam seperti seseorang yang merasa kesal.
Namun bukannya menjawab, Azam malah melangkah maju mendekati Jihan. Tangannya terangkat melepas jilbab bergo yang menutupi rambut gadis itu.
"Biasain cil." Ujarnya.
"Nggak tau kapan makenya." Aku Jihan yang memang tak menyadari kalau sedang memakai jilbab. Sepertinya tangannya terdorong sendiri mengambil jilbab saat akan keluar kamar tadi.
"Mau masak apa?" Tanya Azam setelah menyimpan jilbab tersebut disalah satu kursi meja makan.
"Liat aja." Balas Jihan tanpa menoleh pada Azam yang berada dibelakangnya. Dia tengah sibuk memilih bahan makanan yang ada didalam kulkas. Azam pun hanya bisa memperhatikan apa yang dilakukan gadis itu.
"Tunggu." Azam tiba tiba menahan langkah Jihan yang telah selesai memilih beberapa sayur ditangannya.
"Kenapa?" Tanya Jihan bingung.
"Gw mau bantu."
Jihan menggeleng tanda menolak. "Nggak usah. Lo duduk aja."
"Gw males duduk."
"Sana main game."
"Bosen."
"Terserah lo deh mau ngapain aja." Balas Jihan mulai kesal.
Satu kejailan tiba tiba muncul diotak Azam. Membuat Jihan semakin kesal sepertinya ide yang bagus.
"Sana jangan ganggu. Gw mau masak." Jihan mendorong Azam berusaha mengusir cowok yang menghalanginya itu dari dapur. Oh ayolah tidak akan kelar kegiatan memasaknya jika Azam menganggunya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAM [SELESAI]
Teen Fiction"Azam bangun." "Hem." "Shalat tahajud." "Males." .・゜゜・ JODOH ITU CERMINAN DIRI Tapi kenapa Jihan malah dinikahkan dengan Azam? cowok nakal yang hobinya bolos, ngerokok, balapan dan masih banyak lagi kebandelan yang ada didalam diri cowok itu! Cov...