Ovi menyentuh kantong bajunya. Mata gadis itu langsung membola karena sesuatu yang ia cari tidak ada di dalam kantong tersebut. Tanpa ba-bi-bu dia langsung mengambil ranselnya lalu meletakkannya di atas meja.
Aci yang sejak tadi memperhatikan kegelisahan teman duduk nya akhirnya bertanya. "Kenapa Vi?"
"Kunci motor gw." Jawab Ovi tanpa menoleh. Kedua matanya masih fokus mengecek isi ransel.
Aci mengkerutkan kening karena tak paham. "Kenapa?" Tanyanya lagi.
"Kunci motor gw hilang anjir."
"Hah? Serius? Kok bisa?"
"Nggak tau ish."
"Hilang dimana sih?" Tanya Aci sambil ikut mencari kunci motor tersebut di laci meja.
"Ya kalau gw tau nggak mungkin gw cari." Balas Ovi mulai kesal.
"Iya juga ya."
"Lo berdua kenapa dah?" Celetuk Indra sontak seisi kelas menatap Ovi dan Aci. Langkah Ucup pun terhenti padahal dia sudah akan keluar duluan meninggalkan kelas. Cowok tengil itu memang selalu cepat jika mendengar bel pulang. Kebiasan buruknya adalah membereskan barang barang nya tiga puluh menit sebelum bel berbunyi. Disaat yang lain belajar, dia malah bersiap untuk pulang.
"Kunci motor gw." Ovi mulai frustasi karena tak menemukan benda penting itu di dalam ranselnya.
"Hilang?" Tanya Jihan dibalas anggukan cepat siempu.
"Bantuin plis." Pintanya pada semua temannya. Sebagian dari mereka mengangguk lalu ikut mencari kunci motornya yang hilang.
"Lo taruh dimana terakhir?"
"Dalam ransel."
"Udah dicek?"
"Udah berulang kali Han gw cek."
"Coba tenangin diri lo dulu terus ingat ingat lagi. Siapa tau lo nggak simpan dalam ransel."
"Nah benar tuh kata Jihan." Timpal Aci. Dia pun menyuruh Ovi duduk kembali di kursinya.
"Tarik napas dalam dalam."
"Jangan hembusin Vi." Celetuk Indra yang langsung ditatap tajam Aci.
Cowok itu terkekeh sambil menggaruk kepalanya. "Becanda elah. Buset dah lu jangan melotot napa. Entar jatuh menggelinding tuh mata."
"Diem deh lo."
Ovi menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya perlahan. Jihan benar. Dia harus menenangkan dirinya dulu.
"Emang hilang dimana Vi?"
Pertanyaan bodoh itu tiba tiba keluar dari mulut Ucup.
"Gw salah pertanyaan ya?" Gumamnya. Bagaimana tidak, kini semua pasang mata menatapnya dengan tatapan membunuh.
"Vi." Panggil Iki.
Aci menoleh duluan. "Apa? Lo mau ikut ikutan juga hah?"
"Jangan marah marah terus Ci." Ucap Ebi yang langsung disetujui Indra dkk.
"Ya mereka sih nggak ngerti situasi."
"Udah, udah, udah." Lerai Kia. Tak tahan lagi mendengar keributan teman temannya.
Suasana pun hening. Mereka semua masih berada dalam kelas. Tidak perduli dengan bel pulang yang telah bunyi sejak tadi.
"Lo umumin aja deh. Gini 'yang bisa dapetin kunci motor gw bakal gw traktir besok. Sepuasnya." Usul Iki.
Ovi terdiam sejenak. Semenit kemudian ia berdiri lalu mengangguk. "Oke." Putusnya.
"Wah! Entah kenapa gw langsung semangat mencari kunci motormu wahai ketua kelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAM [SELESAI]
Teen Fiction"Azam bangun." "Hem." "Shalat tahajud." "Males." .・゜゜・ JODOH ITU CERMINAN DIRI Tapi kenapa Jihan malah dinikahkan dengan Azam? cowok nakal yang hobinya bolos, ngerokok, balapan dan masih banyak lagi kebandelan yang ada didalam diri cowok itu! Cov...