11. Jam Kosong

6.9K 338 6
                                    

"Huh."

Jihan meletakkan kepalanya di atas meja. Dia benar benar dilanda rasa bosan karena tiga jam terakhir saat ini kelasnya sedang jam kosong. Bu Isla selaku guru bahasa Inggris tidak datang karena sakit. Seharusnya beliau mengajar di kelas 11 IPA 2 sekarang.

Berbeda dengan gadis di sampingnya. Sang sahabat malah fokus di depan layar laptopnya. kia dan beberapa temannya kini asyik menonton drama Korea di laptop si gadis pencinta drakor itu. Mereka menarik kursi masing masing agar bisa ikut nonton.

"OMG! Suho Ganteng banget gila." Pekik Ovi, ketua kelas.

Kumpulan cowok yang berada di belakang sontak menutup telinga. Hingga lima detik berikutnya ucapan ngegas keluar dari mulut Iki.

"Anjir lo vi! Bisa budek nih gw lama lama."

"Hehe maaf Ki." Ucap Ovi dengan watadosnya.

"Yaelah gantengan juga gw." Celetuk Indra tanpa mengalihkan pandang dari layar handphonenya.

"Heh anak biawak nggak usah sok kecakepan lo." Balas Ovi yang telah berdiri. Siap memberikan seribu pukulan pada cowok yang mengaku lebih ganteng daripada Opa Korea di layar laptop Kia.

"Udah Vi mending lo lanjut nonton aja." Ucap Jihan menengahi.

Ovi mengacungkan jari tengahnya pada Indra lalu ia kembali duduk.

"Nggak bener nih ketua kelas." Kata Indra sambil geleng geleng kepala.

"Harusnya waktu itu gw nggak milih si Ovi." Bisiknya.

"Gw juga nyesel." Timpal Afik.

"Kelas 12 biar gw aja yang jadi ketua." Iki ikut menimpali. Teman temannya sontak memberi acungan jempol tanda setuju dengan kemauan cowok itu.

"Nanti gw buatin tagar di ig." Tambah Ucup, menarik turunkan alisnya.

"Apa tuh?"

"BersamasingkirkanOvi"

"Wih keren."

Cewek cewek yang menonton drama Korea itu kembali histeris. Tak kuat melihat ketampanan si second lead yang turun dari atas motornya.

"Gw tim Seojun."

"Kalau gw tetap tim Suho." Ujar Kia.

"Buat gw ajalah dua duanya." Celetuk Noni, nyengir. "Nggak sanggup gw anjir!"

"Tolong mak anakmu mleyot."

Aci dengan sengaja menjatuhkan kepalanya di pundak Ovi. Dia memegangi dadanya sambil memejamkan mata.

"Kayaknya gw bakal ganti cita cita deh." Ucap Aci masih menutup mata. Asal kalian tau saat ini dia sedang berangan-angan.

"Udah nggak mau jadi dokter lo?"

"Mau jadi pemeran drama aja."

"Cocok tuh drama indosiar."

"IKI MONYET!"

"Ahahaha."

Gadis yang membaringkan kepalanya di atas meja itu tertawa. Rasa kantuk yang menyerangnya tadi langsung hilang sekejap mata.

"Jihannn."

Aci memasang raut sedih di depan Jihan yang menertawai nya.

"Jahat!"

"Hehe maaf Ci."

"Udahlah kita nggak usah berteman."

"Berarti nggak ada lagi yang minjem catatan agama."

AZAM [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang