Yang udah selesai PAS acungin tangan☝
Ah iya saya mw minta maaf dulu karena baru up lagi. Harusnya part ini updatenya kemarin tapiii,,, saya ada sedikit kesibukan jadi tulisannya nggak selesai. Maapkeun🙏
✿
Buk
Jihan refleks menutup mata saat Azam tiba tiba memukul tembok tepat disamping kepalanya. Jantungnya semakin berdetak cepat. Air mata pun tak berhenti mengalir dikedua pipinya yang sudah basah. Dia yang tadinya berani membalas cowok itu, kini mulai takut. Ia bahkan mengigit bibirnya agar suara tangisannya tidak keluar. Walau nyatanya yang ia lakukan hanya akan membuat dadanya semakin sesak.
"ANJING!" Umpat Azam kembali memukuli tembok. Seakan tak peduli dengan buku buku jarinya, ia melayangkan lagi kepalan tangannya di tembok tanpa berhenti mengumpat.
Mengetahui Azam terus melukai tangannya, Jihan yang sebenarnya takut tiba tiba membuka mata. Tanpa berfikir panjang, ia langsung mendorong cowok itu. Menatap tajam dengan kedua tangan mulai terkepal. "Lo nggak waras hah?" Tanyanya emosi.
Namun bukannya membalas, Azam malah mendekat lalu memeluk Jihan. Menyembunyikan wajahnya disalah satu pundak gadis itu sambil mengucapkan kata maaf.
Jihan tentu saja terkejut dengan apa yang dilakukan Azam. Namun didetik berikutnya, suara tangis yang ia tahan sejak tadi akhirnya pecah saat merasakan tubuhnya semakin dipeluk erat.
"Maaf." Ucap Azam tulus. Sayangnya, permintaan maafnya mendapat balasan tak baik oleh siempu. Jihan malah menghujami dada bidangnya dengan pukulan bertubi tubi. Ia marah pada Azam. Lagi dan lagi cowok itu menjadi alasannya menangis.
"Gw benci lo hiks." Lirih Jihan. Menangis, marah dan emosi benar benar membuat energinya habis. Tangannya pun perlahan berhenti. Kini kepalanya mulai menyender pada dada bidang cowok itu.
"Maaf." Dan Azam mengucapkannya lagi. Entah sudah berapa kali ia membuat Jihan menangis. Cowok itu benar benar mengumpati dirinya yang sangat bodoh.
Lima menit berlalu,
Dirasa Jihan sudah mulai tenang, Azam pun mengurai pelukannya secara perlahan. Kedua matanya langsung terfokus pada wajah cantik didepannya yang sayangnya terdapat bekas air mata dipipinya. Melihat matanya yang sembab membuat perasaan bersalah muncul dihati Azam. Gadis itu menangis karena dirinya.
"Maaf." Ucapnya lagi sambil meraih tangan kanan Jihan. Azam tau perlakuannya tadi. Dia sepertinya pantas disebut laki laki bodoh karena berbuat kasar pada perempuan.
Cup
Tanpa bisa Jihan cegah, air mata kembali lolos dipelupuk matanya melihat Azam menunduk sambil mencium pergelangan tangannya. Jihan memejamkan mata sesaat ketika kejadian ditoilet tadi pagi terputar ulang dimemorinya. Jihan tau ketulusan Azam mengucapkan kata maaf tapi entah kenapa ia malah merasakan sesak.
"Masih sakit?" Tanya Azam setelah menciumnya lagi.
Jihan menggeleng kecil sebagai jawaban.
"Pukul gw Han kalau lo belum maafin gw." Suruh Azam sambil mengangkat kedua tangan Jihan agar memukulnya. "Ayo pukul gw. Gw pantes dapat balasannya." Lanjutnya namun Jihan tetap diam. Tangannya yang dipegang tak bergerak sedikitpun untuk memukul cowok itu.
"Gw capek mau istirahat." Ucap Jihan mulai melepaskan tangannya.
Azam langsung menahan langkah gadis itu. "Selesaiin dulu masalahnya."
"Nggak ada masalah yang perlu diselesaiin."
"Ada. Lo juga belum maafin gw."
"Gw capek Azam."
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAM [SELESAI]
Teen Fiction"Azam bangun." "Hem." "Shalat tahajud." "Males." .・゜゜・ JODOH ITU CERMINAN DIRI Tapi kenapa Jihan malah dinikahkan dengan Azam? cowok nakal yang hobinya bolos, ngerokok, balapan dan masih banyak lagi kebandelan yang ada didalam diri cowok itu! Cov...