Gimana puasa pertama kalian???
✿
Lo PENGECUT kalau nggak datang!
Azam langsung mematikan handphonenya setelah membaca pesan yang baru saja masuk. Lalu tangan kanannya terangkat memutar knop pintu kamar didepannya.
"Assalamu'alaikum."
Jihan yang sedang membuka lembaran Al Qur'an diatas sajadah lantas berdiri. "Wa'alaikumussalam." Jawabnya sambil mengambil tangan cowok itu untuk dicium.
"Cil lo tau nggak." Tanya Azam dengan tangan yang sudah melingkar dipinggang Jihan.
"Enggak." Balas Jihan seraya menggeleng.
"Ck dengerin dulu. Tadi pas gw keluar dari masjid, para bocil tiba tiba nahan gw. Gw kira kenapa eh ternyata mereka nungguin gw supaya bisa foto bareng. Kata salah satu bocil, sebenarnya udah lama pengen ngajakkin gw foto tapi mereka malu. Anjir ah gw seganteng dan sekeren itu ternyata."
"Apanya yang keren?" Tanya Jihan lalu menekan sudut bibir Azam yang luka. "Cowo yang hobi berantem nggak ada yang keren." Tambahnya menyindir.
Azam sontak saja meringis. Kini ia memegangi sudut bibirnya sambil menatap Jihan yang juga menatapnya tanpa rasa bersalah.
"Sakit tau cil." Ucapnya pelan.
"Nggak peduli. Besok besok berantem lagi aja supaya tambah keren." Balas Jihan sambil melepaskan tangan Azam dipinggangnya.
"Emang boleh?" Tanya Azam yang malah sengaja membuat Jihan makin marah. Ia bahkan kembali menarik pinggang gadis itu lalu mendekatkan wajahnya. Menunggu jawaban dengan kedua alis terangkat. "Boleh berantem lagi?"
"Yaudah sana." Balas Jihan namun Azam tiba tiba saja tertawa. Cowok itu kini memeluknya sambil mengusap puncak kepalanya.
"Becanda cil becanda." Ucap Azam lembut.
"Harus banget ya berantem berantem gitu?"
"Iya, iya janji nggak berantem lagi."
"Beneran?"
"Iya."
"Kalau lo ingkar?"
"Sita aja handphone gw."
Jihan melepaskan pelukan Azam. "Janji ataupun enggak, lo tetap nggak boleh berantem lagi." Ucapnya tegas.
Azam mengangguk layaknya anak kecil yang berjanji untuk mendengarkan semua perkataan ibunya.
"Lo khawatir banget ya sama gw?" Tanyanya tersenyum manis.
Bukannya menjawab, Jihan malah mencubit perut Azam membuat siempu seketika meringis. Jihan tidak peduli. Ia langsung berbalik. Menyelesaikan bacaan Qur'annya jauh lebih baik daripada menjawab pertanyaan tidak penting dari Azam.
"Berdosa lo cil."
"Ga ped_____aaaa umii."
Jihan sontak memberontak saat tiba tiba digendong dari belakang.
"Nggak ada umi cil." Ledek Azam sambil menurunkan Jihan diatas kasur. Kemudian mengurung gadis itu sebab terus memberontak minta dilepaskan.
"Nggak ada ampun buat lo." Ucapnya dengan sudut bibir terangkat.
"Gw aduin um_____ahahahahaha Azam gelii."
"Apa? Nggak dengar cil." Azam terus meledek Jihan yang kini tertawa tanpa henti. Diam diam mengagumi paras Jihan yang terlihat semakin cantik karena tertawa lepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAM [SELESAI]
Teen Fiction"Azam bangun." "Hem." "Shalat tahajud." "Males." .・゜゜・ JODOH ITU CERMINAN DIRI Tapi kenapa Jihan malah dinikahkan dengan Azam? cowok nakal yang hobinya bolos, ngerokok, balapan dan masih banyak lagi kebandelan yang ada didalam diri cowok itu! Cov...