56. Tentang Banyak Hal

6.6K 419 39
                                    

Yaudah lanjut😋



"Lo kok bawa gitar?" Tanya Jihan menatap heran Azam yang mendudukkan gitarnya dikursi belakang. Tak langsung masuk, cowok itu menutup gerbang terlebih dahulu. Jihan yang sejak tadi berada dalam mobil hanya duduk menyender sambil sesekali mengecek handphonenya.

"Kita mau kemana?" Dan Jihan bertanya lagi ketika Azam baru saja membuka pintu mobil.

"Nanti lo bakal tau." Azam menoleh sekilas lalu memasang seatbeltnya. Tak menyadari kalau Jihan kini merasa kesal karena dua pertanyaannya tidak dijawab.

"Ck nggak usah cemberut gitu. Gw bakal bawa lo ketempat yang indah." Ujarnya lalu mengusap lembut kepala sang gadis.

"Kalau nggak indah?" Jihan menimpali setelah Azam menjauhkan tangannya.

Cowok itu tersenyum manis. "Lo boleh cium gw." Katanya seraya mengedipkan mata.

"Modus!" Cibir Jihan yang akhirnya memilih bermain handphone daripada terus bertanya tapi tak dijawab dengan serius.

Dua puluh menit kemudian,

Jihan keluar duluan karena mobil yang dikendarai Azam telah berhenti. Gadis itu menatap sekitarnya lalu beralih pada Azam yang sudah berdiri disampingnya sambil memegang gitar dan kantong berisi snack.

"Taman?" Heran Jihan dengan perasaan yang tiba tiba kesal. Bagaimana tidak, cowok itu mengajaknya ketempat jauh namun berakhir disebuah taman yang bahkan terlihat sepi.

"Bukan taman biasa." Ralat Azam sebelum akhirnya menarik Jihan dan membawanya ke suatu tempat. Siempu hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah cowok didepannya walau perasaannya semakin dibuat kesal.

"Lo nggak lagi becanda kan?" Tanya Jihan dengan tatapan penuh curiga. Entah kenapa ia merasa kalau Azam sengaja mempermainkan dirinya. Oh ayolah cowok itu mengajaknya jalan tapi tidak memberitahu akan kemana. Dan setelah sampai pun, tempatnya sangat sepi dimana hanya ada mereka berdua.

"Gw nggak sekurang kerjaan itu cil." Sayangnya jawaban Azam tetap tidak bisa membuat Jihan tenang. Dugaan buruk yang tak seharusnya terpikir mulai memenuhi otaknya tanpa izin.

"Ini mau______

Jihan refleks merapatkan bibirnya saat melihat pemandangan cantik didepannya. Sebuah danau dengan airnya yang berwarna hijau tua menyatu dengan tumbuhan disekitarnya yang juga berwarna hijau. Sungguh, terlihat sangat tenang.

"Gimana?" Tanya Azam sambil melirik Jihan yang masih memandang kagum danau didepannya. Keduanya kini duduk diatas rumput.

Jihan lantas menoleh dengan kedua mata berbinar. "MasyaAllah banget." jawabnya senang.

Azam tersenyum. Sungguh, gadis disampingnya ini semakin cantik jika sedang bahagia.

Jihan kembali menoleh. "Kok lo tau tempat kayak gini?" Tanyanya, penasaran.

"Ai yang ngasih tau."

"Ai? Teman lo?"

Azam mengangguk. "Sebagai permintaan maaf karena udah buat lo kena masalah."

"Masalah apa?" Tanya Jihan dengan kening mengkerut.

"Yang disekolah tadi. Katanya, gara gara omongan dia yang ceplas ceplos lo sampai digosipin punya hubungan spesial sama gw."

AZAM [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang