Bab 06. The Dumbest Girl on Earth
"Apa yang bakalan lo lakuin tanpa gue? Kenapa lo selalu seceroboh ini?"
****
"CHRISTA, lo bisa stop, nggak?" Ucap gadis berwajah imut itu setelah merasa cukup lelah melihat Christa yang terus mondar-mandir di hadapannya sambil meracau tidak jelas, menyebut-nyebut nama seorang pria.
"Gue nggak bisa diem aja, Fir. Gue baru sebulan jadian sama Nathan, tapi dia tiba-tiba ngilang, terus tiba-tiba juga bilang kalau dia udah punya cewek. Sakit hati gue, Firaaaa!!" Keluh Christa panjang lebar, yang semakin membuat kepala Safira pusing hingga nyaris meledak karenanya.
Christa kemudian duduk di samping Safira —sahabatnya yang saat itu sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur.
"Kalau kayak gitu, berarti Si Nathan itu emang cowok brengsek. Lo nggak usahlah sebegini menderitanya cuma karena cowok itu."
Merasa tidak terima dengan ucapan sahabatnya yang mengatakan bahwa Nathan adalah cowok brengsek, Christa langsung menatap Safira sambil memegang kedua bahunya dengan cukup keras. Mata Christa sudah terlihat berair sekarang.
"Fir, lo sahabat gue. Lo selalu pengertian sama gue, tapi kenapa sekarang lo malah ngomong kayak gini ke gue? Gue sayang banget sama Nathan, gue nggak mau kehilangan Nathan. Apa gue nggak boleh patah hati?" Air mata Christa perlahan turun dan membuat perasaan Safira praktis merasa tidak enak.
"Christ, Christ, lo jangan nangis dong. Gue cuma nggak mau ngeliat lo terus-terusan sakit kayak gini cuma karena cowok itu."
Christa kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangan dan menangis dengan suara yang cukup keras. Isakkan kuatnya pun terdengar hingga semakin membuat Safira kelabakan sendiri.
"Aduuh Christa, kenapa tangisan lo makin kenceng, sih?"
Safira lalu memeluk Christa dan berusaha menenangkannya sebisa mungkin. Dalam hati Safira bertekad, jika ia bertemu dengan cowok bernama Nathan Angelo itu, dia berjanji akan mematahkan tulang-tulangnya, tanpa ampun, tanpa belas kasih.
****
"Ric, sorry gue telat. Tadi ada urusan mendadak." Ucap Annavia dengan nafas terengah. Ia lalu mengambil posisi di hadapan Richo yang saat itu sedang menunggunya di sebuah kafe.
Richo tidak menjawab. Ia hanya menatap Annavia dengan pandangan tidak terbaca.
"Ini buat gue?" Tanya Annavia setelah melihat segelas kiwi sparkling soda di atas meja yang memang sudah Richo pesankan untuknya.
Richo hanya mengangguk sebagai jawaban. Annavia lalu tersenyum dan segera meminum kiwi sparkling soda itu hingga tandas setengahnya. Ia benar-benar kehausan setelah berlari dari lantai tiga menuju lantai dua, tempat di mana Richo menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Cinta Pertama
RomanceAlden layaknya seorang penyihir jahat, yang berhasil melepaskan kutukannya pada Annavia- sang mantan pacar, sekaligus sahabatnya sejak masih kecil. Mereka pernah menjalin hubungan semasa SMA, tapi tiba-tiba saja putus karena Alden secara terang-tera...