Bab 35. Greeta's Letter

111 9 24
                                    

Bab 35. Greeta's Letter

"Sekali lagi maaf, dan terima kasih untuk semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekali lagi maaf, dan terima kasih untuk semuanya. Meski kamu sulit menerimanya, tapi hingga sekarang, kamu adalah satu-satunya yang aku cintai, Al. Dan jika tidak ada hal baik yang ingin kamu ingat dari aku, tolong ingat aku sebagai gadis merepotkan yang pernah sangat mencintai kamu, dulu juga sekarang."

****

ALDEN risau.

Sejak pagi Annavia benar-benar tidak bisa dihubungi. Semalam tepat pukul dua belas malam, Annavia memang sempat menghubunginya untuk mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Tetapi setelah itu, Annavia benar-benar menghilang dan membuat Alden tidak berhenti mencemaskannya.

Yang tidak pernah Alden ketahui adalah; alasan Annavia menghilang selama seharian karena wanita itu sedang dalam perjalanan menyusulnya ke Sanghai—sebelum dia tahu, bahwa badai akan mengoyak semua rencananya.

Sekitar dua jam yang lalu, Annavia membaca semua pesan yang Alden kirimkan, tapi tidak dibalas olehnya sama sekali. Hal itu pun tak pelak membuat Alden merasa semakin risau. Tidak biasanya Annavia seperti ini. Alden juga sudah mencoba menghubungi Yumi dan Nathan, namun mereka semua mendadak menghilang hari itu.

Di tengah rasa frustrasi dan kemarahannya, wanita itu pun tiba-tiba meneleponnya. Alden mendengus sinis, sebelum akhirnya menjawab panggilan itu secepat kilat.

"Ke mana saja kamu hari ini? Kamu bikin aku cemas. Yumi sama Nathan juga tiba-tiba ngilang. Kamu nggak tahu gimana kebingungannya aku di sini. Sekarang aktifkan panggilan video kamu. Aku mau liat muka kamu sekarang." Cecar Alden sebelum Annavia sempat menyapa.

Alih-alih langsung mengikuti permintaan Alden, Annavia justru terdiam cukup lama. Samar-samar Alden dapat mendengarnya sedang menghela nafas—seperti menahan satu beban yang begitu berat di dadanya.

"Maaf. Aku nggak bisa video call kamu sekarang. Muka aku lagi nggak cantik." Suaranya serak. Seperti baru habis menangis. Alden yakin seribu persen dengan itu.

"Sayang, kamu kenapa? Kamu baik-baik saja, kan? Kenapa suara kamu serak begitu?" Dalam sekejab, Alden melupakan semua kekesalannya pada Annavia.

"Aku nggak apa-apa, Al. Aku baru balik dari studio. Kayaknya aku flu." Jawab Annavia berbohong.

"Vi?"

"Jadi, gimana hari ini? Apa ada yang pengin kamu ceritain ke aku?" tanya Annavia, seperti berusaha memancing Alden untuk berkata jujur, sebab ia masih ingin memberikan kesempatan untuk Alden.

Kali ini giliran Alden yang terdiam cukup lama. Jantungnya pun langsung berdebar dalam irama yang begitu cepat. Apa ia harus kembali menggulirkan kebohongan yang sama dengan yang ia gulirkan pada Yumi tempo hari? Alden tiba-tiba merutuki diri atas semua kebohongannya selama beberapa hari ini. Dengan bersikap seperti itu, bukankah Alden tampak seperti sedang berselingkuh dengan Greeta?

Kutukan Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang