Bab 13. Sorry, But We Can't
"Terima kasih karena tetap baik-baik saja, Gree. But, we can't."
****
November, 2012
"AL, gue nggak bisa kayak gini terus. Berkali-kali gue mikir, gue tetep nggak bisa ngerti, kenapa tiba-tiba lo suka sama cewek lain, terus mutusin gue. Seenggaknya gue harus tahu siapa dia, Alden." Ucap Annavia dengan nada memohon.
Tepat dua minggu setelah mereka putus, Annavia mulai merasa ada sesuatu yang tidak benar atas keputusan yang Alden ambil. Selama dua minggu ini juga, Annavia susah tidur, susah makan, susah segala-galanya, karena terus memikirkan kesalahan apa yang sudah ia lakukan sehingga membuat Alden yang ia pacari selama dua tahun ini tiba-tiba meninggalkannya demi gadis lain. Dan hari inilah, Annavia tiba di titik putus asa itu.
"Vi, tolong jangan kayak gini dong." Pinta Alden dengan nada memohon yang sama seperti Annavia.
"Untuk itu, lo harus bilang sama gue, siapa cewek itu, supaya gue bisa ngelepasin lo!"
Saat Alden sudah kehabisan akal menghadapi Annavia, Greeta, si cewek paling cantik dari kelas 12 IPS-3 tiba-tiba muncul dalam pandangan matanya. Alden tertegun untuk beberapa lama. Greeta pun secara perlahan mengalihkan pandangan matanya pada sosok Alden yang terus menatapnya dari kejauhan. Greeta tersenyum hangat pada Alden seraya menganggukan kepalanya, sebuah tanda sapa untuk Alden.
"Greeta Renatta Lee. Dia orangnya." Jawab Alden kemudian tanpa sedikit pun mengalihkan tatapannya dari sosok Greeta.
Seluruh tubuh Annavia seakan mati rasa ketika mendengar satu nama itu. Bagaimana mungkin Annavia tidak tahu siapa itu Greeta Renata Lee? Dia adalah seorang balerina muda dengan masa depan cerah di depannya. Seorang gadis istimewa yang memiliki jalan berbunga menuju masa depannya. Ia cantik, berprestasi, dan sangat anggun. Tidak hanya terkenal karena kecantikannya, tapi juga kebaikan hatinya yang membuat siapa saja luluh dan jatuh cinta padanya. Untuk beberapa alasan, Annavia merasa begitu kerdil. Jika dibandingkan dengan Greeta, Annavia tentu tidak ada apa-apanya.
Detik itu juga, Annavia akhirnya memasuki fase penerimaan.
Wajar saja jika Greeta adalah orangnya. Wajar jika akhirnya Annavia kalah telak.
****
Alden pulang dengan perasaan gamang setelah berhasil menenangkan Greeta dan mengobati lukanya. Sebelum itu Alden sempat menelepon Mia dan memintanya kembali untuk menjaga Greeta. Segalanya masih sangat mengejutkan bagi Alden. Ia baru tahu, bahwa Greeta ternyata memiliki luka sedalam itu perihal keluarganya, mimpinya, dan juga dirinya.
Selama ini, Alden terlalu bodoh untuk bisa memahami situasi kekasihnya itu. Ia terlalu sibuk dengan dirinya, juga masa lalunya dengan Annavia hingga lupa bahwa ada satu hati yang harus ia jaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Cinta Pertama
RomanceAlden layaknya seorang penyihir jahat, yang berhasil melepaskan kutukannya pada Annavia- sang mantan pacar, sekaligus sahabatnya sejak masih kecil. Mereka pernah menjalin hubungan semasa SMA, tapi tiba-tiba saja putus karena Alden secara terang-tera...