Bab 26. Unrequited Love

221 16 7
                                    

Sebelumnya aku mau menginfokan, di bab sebelumnya cerita ini berlatar di tahun 2015. Dan untuk bab ini dan seterusnya, latarnya sudah memasuki 2018 ~ Happy reading, yeorobun ~ 🥰❣️

》》《《

Bab 26. Unrequited Love

"Kalau kamu nggak bisa ngasih sepenuh hati kamu buat aku, aku nggak apa-apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau kamu nggak bisa ngasih sepenuh hati kamu buat aku, aku nggak apa-apa. Kamu inget? Aku dulu pernah bilang kalau aku akan menikmati cinta bertepuk sebelah tangan ini tanpa komplain. Yang harus kamu tahu sekarang, aku bersungguh-sungguh dengan perkataan aku saat itu. Nggak masalah kalau kamu nggak bisa sayang lagi sama aku, kamu nggak harus bertanggung jawab untuk itu, tapi tolong... jangan pernah minta aku buat nerima hati Kak Rei."

****

September, 2018

SETIBANYA di apartemen setelah hampir tidak pulang selama berhari-hari karena disibukkan oleh pekerjaannya, Alden langsung memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu. Seluruh tubuh dan rambutnya terasa lengket karena nyaris tidak mandi selama ia berkutat dengan pekerjaannya.

Selama delapan bulan terakhir ini, Alden bekerja sebagai produser junior di salah satu variety show ANHTV. Dan karena Alden menangani acara tv yang paling diminati selama beberapa bulan terakhir ini, ia jadi semakin sibuk dan nyaris tidak pernah meluangkan waktu untuk dirinya sendiri. Imbasnya, ia jadi jarang berkumpul bersama Annavia, Nathan, dan Yumi -yang memang tidak sesibuk dirinya sekarang.

Setelah selesai mandi, Alden merasa mendapatkan kesegarannya kembali. Alden mengeringkan rambutnya dengan sebuah handuk kecil sembari berjalan menuju kamarnya. Begitu memasuki kamarnya, Alden langsung tersenyum. Rasa lelah yang terus mendera tubuhnya selama berhari-hari secara ajaib memudar begitu saja saat melihat ke arah tempat tidurnya.

Alden kemudian melemparkan handuk kecil tadi ke sembarang tempat. Dengan gerakan tenang, namun perasaan yang tidak sabaran, Alden serta-merta menghempaskan tubuhnya ke atas kasur lalu memeluk satu sosok yang tengah tertidur dengan nyaman di sana dengan posisi membelakanginya.

Annavia.

Melihat gadis ini, dan bisa memeluknya lagi setelah cukup lama tidak melakukannya, membuat Alden menemukan kekuatan dan semangatnya kembali.

"Al, udah pulang?" Tanya Annavia dengan suara serak.

Ia kemudian membalik posisi tubuhnya hingga berhadapan dengan Alden. Alden pun dengan sigap melingkarkan lengannya yang bebas ke leher Annavia lalu menariknya hingga bisa lebih dekat lagi dengannya.

Alden benar-benar merindukan gadis ini sekarang. Untunglah dia ada di sini, menunggu kepulangan Alden.

Annavia menghela aroma tubuh Alden dalam-dalam sembari memeluk pinggangnya dengan erat. Wajahnya ia tenggelamkan dalam rengkuhan pemuda itu, mendengar suara detak jantungnya yang berdebum dalam irama yang menyenangkan.

Kutukan Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang