Bab 17. Confession
"Tapi Via masih sayang banget sama Alden. Via nggak bisa lupain Alden walaupun Alden sering jahat sama Via. Via benci sama diri Via sendiri karena sampai saat ini Via masih berharap kalo Alden bakalan kembali lagi sama Via."
****
"NATH?" Pekik seseorang dari kejauhan ketika melihat Nathan yang saat itu sedang berdiri di lobby ANHStar Radio.
Sore itu, Nathan datang untuk menjemput Annavia.
Mendengar ada seseorang yang memanggil namanya, Nathan langsung menoleh dan sedikit mengernyit saat tahu bahwa Safira lah yang baru saja memanggil namanya. Wajah Safira terlihat begitu sumringah dengan seulas senyuman penuh kebahagiaan yang menghiasi wajah cantiknya. Sedangkan Annavia yang saat itu ada di samping Safira merasa heran. Dari mana Safira dan Nathan bisa saling mengenal?
"Fir, lo kenal Nathan?" Tanya Annavia penasaran.
Namun sebelum sempat menjawab rasa penasaran Annavia, Safira yang seakan tidak mendengarkan satu suara pun langsung berlari ke arah Nathan, dan menghampiri pemuda tampan berkulit putih itu. Annavia yang merasa sepuluh kali lebih heran sekarang hanya mengekori Safira di belakang.
"Hay, Nath! Inget aku, kan?"
Nathan menampakkan wajah pura-pura berpikir yang kontan saja membuat Safira merasa sedikit kecewa. Dan begitu menangkap raut kecewa di wajah Safira, Nathan serta-merta tertawa lantas menepuk puncak kepala Safira, "hahaha, becanda! Tentu aja aku inget."
'Ceileh ngomong pake aku-kamu.' Ledek Annavia dalam hati. Kedua orang itu benar-benar tidak menganggap kehadiran Annavia sekarang. Dan ya, Annavia tiba-tiba merasa menjelma menjadi obat nyamuk.
"Inget janji kamu waktu itu, kan?" Ucap Safira, berusaha mengingatkan Nathan tentang janji yang sudah ia buat malam itu.
Masih dengan mengulas senyum di bibirnya, Nathan pun mengingat perkataannya malam itu, saat Safira meminta nomor ponselnya terlebih dulu setelah mereka menyelesaikan makan malam mereka. Nathan berjanji, apabila mereka bertemu sekali lagi, Nathan yang akan meminta nomer ponsel Safira terlebih dulu.
Saat itu Nathan berkata pada Safira; "Kalau kita bertemu sekali lagi, biarin aku yang minta nomor kamu duluan."
Safira menaik-turunkan kedua alisnya seakan bisa mendengarkan suara-suara mereka dalam ingatan Nathan. Nathan lalu terkekeh sambil menggaruk kepala bagian belakangnya. Sejurus kemudian, Nathan mengambil ponsel milik Safira yang ia pegang di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Cinta Pertama
RomansaAlden layaknya seorang penyihir jahat, yang berhasil melepaskan kutukannya pada Annavia- sang mantan pacar, sekaligus sahabatnya sejak masih kecil. Mereka pernah menjalin hubungan semasa SMA, tapi tiba-tiba saja putus karena Alden secara terang-tera...