Bab 60. Welcome Home, Sayang!

194 11 6
                                    

Bab 60. Welcome Home, Sayang!

"And, we never really said goodbye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"And, we never really said goodbye. We never really said it's over. We never really said goodbye. First love never dies..."

—Eugene Wilde & Joanna Wilder

****

ANNAVIA benar-benar cemas. Sudah beberapa kali dia mencoba menghubungi Alden tetapi pria itu tidak juga mengangkat panggilannya.

Setelah bertemu dengan Felicya tadi, Annavia sebenarnya ingin langsung menemui Alden. Tapi saat mengingat bahwa sore itu Alden sedang menghadiri sebuah acara Gala Dinner, dia akhirnya mengurungkan niatnya dan memutuskan untuk menunggu Alden di kantor.

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Annavia berpikir, seharusnya Alden sudah kembali. Itulah kenapa dia mencoba menghubungi Alden lagi, tetapi hasilnya tetap sama. Alden masih tidak mengangkat panggilannya.

Berangkat dari rasa cemas itulah, Annavia pun memutuskan untuk menyusul Alden ke devisinya. Sambil menunggu lift terbuka, Annavia kembali berusaha menghubungi Alden, kali ini dengan mengiriminya sebuah pesan.

Dan setelah lift yang ia tunggu terbuka, seseorang yang dia kenal keluar dari dalam lift seraya menenteng sebuah paper bag. Annavia terpaku untuk beberapa saat ketika orang itu tersenyum hangat padanya.

Orang itu adalah Richo. Mantan pacarnya dulu.

"Hay, Vi? Lo udah kembali?"

"Richo? Sejak kapan lo kerja di sini?" Tanya Annavia sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas.

Richo mendekati Annavia, lalu menjawab, "sudah dua tahun ini, Vi. Gue di devisi talent management."

Annavia hanya mengangguk. Bertemu dengan Richo secara mendadak seperti ini sudah cukup membuatnya merasa canggung.

"Oh ya, Vi! Akhir pekan depan gue nikah. Lo dateng, ya?" Kata Richo sambil merogoh ke dalam paper bag dan mengambil sebuah undangan untuk Annavia.

Paper bag yang Richo tenteng ternyata berisi undangan pernikahannya.

"Oh yaa, hahaha selamet ya, Ric!" Jawab Annavia sembari menerima undangan pernikahan Richo dan membaca bagian depannya.

Tawanya memang agak terdengar dipaksakan. Hal itu Annavia lakukan untuk memecahkan kecanggungannya sendiri.

"Marsha? Jadi, lo bakalan nikah sama Marsha?" Kata Annavia kemudian setelah membaca nama Marsha di undangan itu.

Richo hanya mengangguk dengan sebuah senyuman sebagai jawabannya.

"Baguslah! Gue lega, karena lo bisa dapetin calon isteri sebaik Marsha." Sambungnya kemudian sambil menatap Richo di depannya.

Kutukan Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang