Bab 01. He Fell First, But She Fell Harder

734 38 9
                                    

Bab 01. He Fell First, But She Fell Harder

"He fell first, but she fell harder"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"He fell first, but she fell harder"

****


Maret, 2015

SETELAH kelas dibubarkan, Alden langsung naik ke lantai atas untuk menyusul Annavia yang saat itu juga pasti sudah menyelesaikan kuliahnya. Begitu akan memasuki kelas Annavia yang sudah tampak lengang, Alden seketika menghentikan langkahnya di ambang pintu ketika melihat sosok Annavia yang saat itu tengah tertidur di dalam kelas sendirian. Alden mendesah tak kentara. Semalaman, gadis itu pasti tidak tidur lagi karena harus melakukan jadwal siaran malamnya.

Alden menghela nafas setelahnya. Dengan sedikit jengkel, ia memasuki kelas Annavia dan mendekatinya. Ia bahkan berusaha meredam suara langkah kakinya agar Annavia tidak terganggu. Berikutnya, Alden melepaskan jas almamater yang ia kenakan, lalu menyampirkannya di bahu Annavia dengan gerakan pelan.

"Kenapa jam tidur lo berantakkan sekali?" Sungut Alden dengan nada setengah berbisik, lalu mendaratkan sebuah pukulan lembut di dahi gadis itu.

Ia sebal, tapi juga merasa cemas.

Selepas itu Alden segera keluar dan menunggu di depan kelas Annavia dengan sabar. Setengah jam berlalu, dua orang mahasiswa tiba-tiba datang. Dan ketika mereka hendak memasuki kelas, Alden langsung mencegahnya.

"Maaf sebelumnya, tapi ruangan ini akan segera dipakai."

"Oh, ya? Maaf juga, ya?" Ucap salah seorang dari mereka, lalu segera pergi dan mencari kelas lain.

Alden langsung menarik nafas lega sambil memegangi dadanya. Ini semua gara-gara Annavia! Kalau saja dia tidak tidur sembarangan, tentu Alden tidak perlu berbohong seperti ini.

Lima belas menit kemudian, saat Alden mengintip ke dalam kelas, ia dapat melihat Annavia yang saat itu sedang melenguh pelan. Sepertinya ia sudah terbangun dari tidur panjangnya. Saat secara perlahan kedua mata Annavia terbuka, Alden segera pergi dari depan kelasnya dengan langkah yang begitu ringan. Sebuah senyuman tersungging di wajahnya.

"Astaga! Kelas udah sepi!" Pekik Annavia begitu sadar bahwa kelasnya sudah benar-benar sepi.

Ketika ia menegakkan badannya, ia otomatis menyadari bahwa di bahunya sudah tersampir sebuah jas almamater. Dengan heran, Annavia menarik jas itu. Saat itulah, sebuah aroma parfum yang begitu ia kenal langsung menyapa indera penciumannya. Saat itu juga Annavia sudah tahu, bahwa jas almamater itu pasti milik Alden.

"Alden sialan! Kenapa nggak bangunin gue, sih? Awas, ya!!"

****

Annavia menghampiri Alden yang saat itu tengah berkumpul bersama Nathan dan Yumi di sebuah kafe. Mereka bertiga tampak asyik mengobrol dengan masing-masing ice coffee di atas meja. Annavia menghempaskan pelan jas almamater itu di tubuh Alden, lalu segera mengambil posisi di samping Yumi. Tanpa permisi, ia menyeruput ice coffee milik Yumi. Hal itu, kontan saja disambut oleh decakan Yumi yang merasa tidak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya yang satu ini.

Kutukan Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang