Bab 14. Pertengkaran
"Tapi lo lupa, cuma karena kita sahabatan, bukan berarti lo bisa ngelakuin segala hal dengan sesuka hati lo. Gue juga cewek yang pernah jatuh cinta sama lo. Gue cewek yang pernah lo bikin patah hati saat lo tinggalin."
****
REIGA sedang fokus memeriksa hasil foto-fotonya saat tiba-tiba saja ia terkejut begitu merasakan sesuatu yang dingin menyentuh permukaan kulit wajahnya. Reiga serta-merta mendongak, lalu tertawa ketika melihat bahwa Annavia lah yang sedang menempelkan kaleng minuman dingin di wajahnya.
"Fokus banget ngeliatin kamera." Kata Annavia setelah Reiga menerima minuman itu dari Annavia. "Di kehidupan selanjutnya Via mau terlahir jadi kamera aja, biar bisa menjadi fokus Kak Rei." Lanjutnya.
Reiga tertawa sekali lagi, namun kali ini dengan sejumput perasaan geli di dalam perutnya. Ya, perkataan Annavia barusan sukses membangunkan semua kupu-kupu dalam perutnya.
Annavia lalu duduk di samping Reiga, menikmati pemandangan yang menyuguhkan sekumpulan anak yang sedang bermain layang-layang di tengah-tengah taman yang cukup luas tepat di hadapan mereka.
Hari itu Annavia menawarkan diri untuk menemani Reiga melakukan hunting, berburu sejumlah momen dari orang-orang, juga pemandangan sore yang senang sekali Reiga abadikan dalam kamera kesayangannya. Reiga cukup sering melakukan hunting, dan Annavia merupakan orang pertama serta satu-satunya yang selalu menemani Reiga. Dan kenyataan bahwa orang yang menemaninya itu adalah Annavia, membuat perasaan Reiga berbunga dalam debar-debar yang tidak terdeskripsi.
"Oh, ya, Kak Rei, aku tiba-tiba pengen nanyain ini deh. Kak Reiga inget Windy, nggak?"
"Windy temen kalian itu, kan? Yang lagi di Singapura?"
"Nggak salah juga. Tapi inget nggak, duluuu banget, waktu masih kecil, Kak Rei pernah main sama Windy. Via juga nggak bakalan tahu kalo Windy nggak cerita baru-baru ini."
"Oh, ya?" Reiga menunjukkan wajah berpikir sembari mengingat-ingat kembali momen masa kecilnya, berusaha menyeleksi satu per satu kapan dia pernah bersinggungan dengan Windy di masa lalu.
Satu-satunya hal yang terbersit di kepala Reiga adalah, pertemuan pertamanya dengan Windy dua tahun lalu. Saat itu Windy sempat menyapanya, tetapi Reiga justru mengabaikan dan melewatinya begitu saja. Reiga kembali menggali ingatannya lebih jauh lagi, di saat itulah, kilasan masa kecilnya bersama Windy akhirnya muncul.
"Kalau besar nanti, aku mau nikah sama Kak Ega pokoknya. Titik!"
Reiga tersenyum kecil. Ternyata benar. Di masa lalu, dia tidak hanya pernah bermain dengan Windy saja, tetapi mereka memang sedekat itu dulu. Reiga selalu menjaga Windy kemana pun mereka pergi. Sampai akhirnya Alden datang bersama Mamanya yang membuat Reiga harus meninggalkan rumah dan berpisah dengan Windy untuk waktu yang lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Cinta Pertama
RomanceAlden layaknya seorang penyihir jahat, yang berhasil melepaskan kutukannya pada Annavia- sang mantan pacar, sekaligus sahabatnya sejak masih kecil. Mereka pernah menjalin hubungan semasa SMA, tapi tiba-tiba saja putus karena Alden secara terang-tera...