Bab 07. Bom Waktu
"Kalau gue bersikap seperti mantan pacar lo, gue bakalan kehilangan lo sekarang."
****
BERBEDA, itulah yang Annavia rasakan di hari pertama yang ia jalani setelah putus dari Richo. Di hadapan semua orang, juga di hadapan sahabat-sahabat terdekatnya, Annavia bisa bersikap normal, seolah-olah ia tidak mengalami patah hati selepas putus dari Richo, tapi hal itu tidak serta-merta mengubah kenyataan bahwa dia memang sedang patah, meski tidak sehebat ketika dulu ia putus dari Alden.
Mulai hari itu, dia harus mulai membiasakan diri untuk tidak lagi mendapatkan notifikasi pesan, atau panggilan telfon dari Richo yang dulu kerap kali ia abaikan. Dan tanpa ia sadari di sela-sela kesehariannya, Annavia selalu memeriksa ponselnya untuk melihat apakah Richo mencoba untuk menghubunginya atau tidak.
Ketika segala sesuatunya sudah kembali ke tempat seharusnya tepat seminggu kemudian, Annavia memutuskan untuk benar-benar menutup bukunya bersama Richo. Fase di mana gadis itu merasa begitu sangat menyedihkan akhirnya berlalu dengan sendirinya.
Sampai di sini, Annavia sudah mulai bisa menerima kenyataan bahwa Richo sudah benar-benar tidak lagi menjadi bagian dari kesehariannya. Namun untuk sampai di tahap penerimaan itu, Annavia sudah banyak menghamburkan uangnya untuk melakukan perawatan, berbelanja, dan membeli makanan enak untuk dirinya sendiri agar dia merasa lebih baik.
Dan itu berhasil, meski pun pada akhirnya ia justru merutuki diri sendiri karena harus menggunakan tabungannya untuk healing pasca putus.
****
Pagi itu Annavia sedang merebahkan tubuhnya dengan posisi telungkup di atas kasur sambil membaca sebuah novel, ketika sosok Alden muncul secara tiba-tiba di depan pintu kamarnya yang terbuka sambil memakan sebungkus corn chips di tangannya. Alden yang diam-diam memahami apa yang dirasakan oleh Annavia selama satu minggu ini tetap memutuskan untuk tidak mengatakan apa pun pada gadis itu, dan membiarkannya menikmati fase patahnya sendiri. Namun, ketika ia rasa cukup saat melihat Annavia yang tampak baik-baik saja setelah satu minggu, Alden kembali datang untuk mengganggu gadis tersebut.
"Tumben bangun pagi." Kata Alden dengan nada meledek sambil mengunyah corn chips favoritnya.
Mendengar suara milik Alden menyapa indera pendengarnya, Annavia langsung mengangkat wajahnya dari novel yang sejak tadi ia tekuri sembari menyentuh gagang kacamatanya, "ngapain muncul di kamar gue pagi-pagi?"
"Kenapa? Nggak boleh?" Tanya Alden. Ia lalu memasuki kamar Annavia lebih dalam lagi, dan dengan santainya merebahkan tubuhnya tepat di samping Annavia dengan posisi yang sama seperti Annavia.
"Minggir, aaah! Gue lagi nggak mood main sama lo. Gue lagi baca buku ini." Usir Annavia seraya mendorong lengan Alden agar menjauh darinya.
“Kenapa? Masih galau gara-gara Richo?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Cinta Pertama
RomanceAlden layaknya seorang penyihir jahat, yang berhasil melepaskan kutukannya pada Annavia- sang mantan pacar, sekaligus sahabatnya sejak masih kecil. Mereka pernah menjalin hubungan semasa SMA, tapi tiba-tiba saja putus karena Alden secara terang-tera...