Alden layaknya seorang penyihir jahat, yang berhasil melepaskan kutukannya pada Annavia- sang mantan pacar, sekaligus sahabatnya sejak masih kecil. Mereka pernah menjalin hubungan semasa SMA, tapi tiba-tiba saja putus karena Alden secara terang-tera...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"You give me everything just by breathing."
—Edward Cullen, New Moon
****
YUMI bergegas pergi ke rumah Annavia setelah menerima pesan dari Annavia. Annavia mengatakan bahwa Niskala sedang sakit dan tidak ada orang di rumah selain asisten rumah tangga. Annavia juga mengatakan, bahwa setelah ia menemui Alden, ia mendadak mendapatkan telepon dari Radio dan tidak bisa pulang cepat malam ini untuk melihat kondisi Kakaknya.
Meski masih membenci Niskala, tetap saja Yumi merasa cemas jika mendengar kabar bahwa Niskala yang pernah menjadi pemudanya itu sedang sakit.
Tidak kurang dari lima belas menit, Yumi tiba di rumah Annavia dengan mengendarai sebuah mobil. Begitu tiba di sana, Mbak Sukma langsung membuka pintu untuknya.
"Mbak Sukma, Kak Kala di mana?" Tanya Yumi dengan panik.
"Ada di kamar. Lagi ngerjain –" Belum selesai jawaban Mbak Sukma, Yumi langsung memasuki rumah dan menaiki anak tangga untuk mencapai kamar Niskala.
Sementara Niskala yang saat itu tengah fokus mengetik skripsinya seketika terkejut saat seseorang membuka pintu kamarnya dengan cukup keras. Niskala membuka earphone yang menggantung di telinganya, dan ia terkejut saat melihat sosok Yumi yang berjalan ke arahnya lalu menyentuh keningnya dengan wajah panik.
"Kak Kala nggak apa-apa? Gimana kondisi Kak Kala sekarang? Bagian mananya yang sakit?" Cecar Yumi, hingga nyaris lupa mengambil nafas.
"Ay?" Lirih Niskala yang masih belum memahami situasi sekarang.
"Kata Via, Kak Kala sakit. Aku cemas banget sama Kakak, apalagi setelah tahu kalo Om, Tante, sama Annavia lagi nggak ada di rumah. Aku takut kejadian kayak di Brisbane dua tahun yang lalu keulang lagi. Kak Kala sakit, dan Kak Kala cuma sendirian, aku—"
Belum sempat Yumi menuntaskan perkataannya, Niskala buru-buru meraih tangan Yumi lalu berdiri di hadapan gadis itu, "hey! Lihat aku! Aku baik-baik aja, Ay."
Raut cemas yang sejak tadi terpatri di wajah Yumi secara perlahan memudar. Untuk beberapa saat ia mencoba menteralkan isi kepalanya. Lalu saat semuanya kembali normal, ia dapat melihat bahwa Niskala memang baik-baik saja.
Sial! Annavia pasti sudah mengerjainya.
"Aku pulang sekarang!" Ucap Yumi pada akhirnya setelah hening untuk beberapa lama.
Yumi pun menarik tangannya dari genggaman Niskala. Dan saat ia berjalan ke arah pintu, Niskala buru-buru mengambil langkah besar-besar agar bisa mendahului Yumi. Niskala pun kini sudah berdiri di ambang pintu, menghalangi jalan Yumi.
"Kak..."
Tatapan jenaka seperti biasanya kini tidak terlihat lagi dari sorot mata Niskala. Tatapannya benar-benar serius dan seakan mengisyaratkan bahwa ia tidak akan lagi membiarkan Yumi melarikan diri darinya. Salah satu tangannya kemudian mendorong pintu di belakangnya hingga tertutup kembali.