Bab 30. The Engagement
"Kalau sampai Alden membuatnya menangis sekali lagi, gue akan merebut Annavia dan memaksa Annavia untuk tinggal di sisi gue apapun resikonya."
****
PERTEMUAN dua keluarga dilakukan sehari setelah Alden melamar Annavia secara pribadi. Reiga dan Niskala bahkan rela meninggalkan pekerjaan mereka untuk hari itu. Dan mereka semua sudah sepakat bahwa upacara pernikahan akan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember mendatang. Sementara pertunangan mereka akan digelar pada 12 November, tepat dua hari sebelum Alden berangkat ke Sanghai untuk melakukan syuting variety show-nya.
Tentu saja pernikahan Alden dan Annavia terkesan buru-buru untuk kedua belah pihak keluarga. Namun, saat melihat Alden dan Annavia yang begitu yakin dan gigih dengan keputusan mereka, kedua keluarga pun akhirnya hanya bisa mendukung dan berusaha melakukan yang terbaik untuk anak-anak mereka.
Begitu mendapat persetujuan dari keluarga mereka, Alden dan Annavia secara refleks berteriak kegirangan lalu ber-high five. Tingkah kekanak-kanakan yang mereka lakukan itu pun tak luput dari perhatian orang tua mereka juga kakak-kakak mereka.
Untuk beberapa detik mereka terpaku melihat Alden dan Annavia, namun setelahnya mereka ikut tertawa.
Mereka masih sulit membayangkan bahwa kedua 'bocah' yang lebih banyak bertengkar itu akan segera menikah dan menapaki kehidupan baru sebagai sepasang suami-isteri.
Ketika semuanya melebur dalam tawa, perhatian Niskala secara tiba-tiba tertuju pada Reiga yang hanya menampakkan senyuman tipisnya. Niskala tidak buta. Selama ini ia tahu, bahwa pria yang ada di sampingnya itu juga menyimpan perasaan untuk adik perempuannya. Tapi apa mau dikata? Hati bukan sesuatu yang bisa dipaksakan.
Niskala kemudian menepuk pundak Reiga, berharap dengan begitu saja Reiga dapat berbesar hati. Dan meski Niskala tidak mengucapkan sepatah kata pun, Reiga dapat merasakan bahwa Niskala sedang berusaha untuk melapangkan dadanya.
Niskala kemudian berlalu pergi dari samping Reiga. Namun tiba-tiba saja ia menghentikan langkah kakinya dan kembali melihat Reiga. "Oh ya, Rei?"
"Iya?"
"Keluar, yuk! Gue butuh temen minum."
****
"Vi, terima kasih karena mau terima Alden, meski tahu kalau Mamanya ini punya masa lalu yang kurang baik." Ucap Faradina pada Annavia. Saat itu, Faradina mengajak Annavia berbicara hanya berdua saja dengannya di dalam kamar Alden.
Annavia lalu menggenggam tangan Faradina dan menatap calon Mama mertuanya itu dengan pandangan yang begitu lembut, "Tante Fara, mungkin dari sisi Kak Rei, Via akan terkesan jahat kalau mengatakan ini, tapi... terima kasih karena sudah membawa Alden lahir ke dunia ini. Tanpa Alden, Via nggak bisa bayangin betapa nggak serunya kehidupan Via kalau Alden nggak ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Cinta Pertama
RomansaAlden layaknya seorang penyihir jahat, yang berhasil melepaskan kutukannya pada Annavia- sang mantan pacar, sekaligus sahabatnya sejak masih kecil. Mereka pernah menjalin hubungan semasa SMA, tapi tiba-tiba saja putus karena Alden secara terang-tera...