Part 15

3.1K 416 38
                                    

"Bagaimana kencanmu?" tanya Hendra.

"Dia mau membunuh putri kesayanganmu, atau dia akan memperpendek usia putri kesayanganmu ini."

"Memangnya apa yang dia lakukan?" tanya Dina.

"Dia mengepulkan asap rokoknya di depanku tanpa henti, mengajakku bertemu di area merokok, dan parahnya dia terlihat bangga dengan kemampuan merokok mahalnya."

Hendra dan Dina langsung tertawa, panggilan video rutin mereka selalu diwarnai dengan tawa.

"Tampangnya bagaimana?" tanya Dina.

"Setampan apapun wajahnya jika dia berniat memperpendek usia putriku, aku tidak mengijinkannya." Kata Hendra.

"Pap, aku sangat mencintaimu." Kata Lucy sambil membuat bentuk hati dengan kedua tangannya .

"Terlambat putriku, cintaku hanya untuk mamimu." Jawaban Hendra tentu membuat Dina dan Lucy tertawa.

"Mam, jangan ikut-ikutan mengatakan jika cinta mami juga untuk papi."

"Kalau mami bilang begitu, kamu pasti akan menangis?"

"Aku akan memusuhi kalian."

Hendra dan Dina tertawa, tahu jika Lucy hanya bercanda, putri kesayangan mereka tidak akan memusuhi mereka atau marah pada mereka, itu sudah mereka pahami sejak Lucy kecil. Lucy selalu ingin membahagiakan mereka dan tidak ingin melihat mereka kuatir atau bersedih.

"Bagaimana pekerjaanmu?" tanya Hendra.

"Seiring waktu, sudah kembali normal."

"Masih sering lembur?" tanya Dina.

"Lembur jika ada pekerjaan." Saat mengatakan hal ini Lucy teringat kebersamaannya dengan orang yang mereka juluki vampire yang ternyata memiliki kebiasaan sama dengan manusia normal hanya saja sifat penguasanya jauh di atas kata normal.

"Jangan terlalu sering lembur, jaga kesehatanmu." Kata Dina.
"Mami tidak lihat, betapa sehatnya putri kesayanganmu ini?"

"Seperti kami tidak mengerti dirimu saja, papi sudah mendapatkan jadwal pemeriksaanmu untuk minggu depan. Dokter Guntur akan meluangkan waktu untukmu hari Jumat jam 3 sore, awas sampai kamu lupa dan lebih memilih menyelesaikan pekerjaanmu." Kata Hendra dengan nada tidak terbantahkan. Salah satu alasan mereka mengijinkan Lucy bekerja di Jakarta adalah karena dokter yang merawatnya ada di Jakarta, dan setiap 6 bulan sekali Hendra pasti akan mengaturkan jadwal pemeriksaan untuk putrinya dengan dokter senior itu. Bagi mereka Lucy adalah permata berharga mereka, dan janji mereka untuk tetap membuat Lucy sehat adalah janji yang bukan sekedar diucapkan tapi akan mereka tepati selama mereka masih hidup.

"Kalau aku lupa, bukannya papi senang?"

"Mengapa papi bisa senang?" tanya Dina.

"Karena dengan begitu, aku pasti harus kembali ke sana."

"Bagus jika kamu memahami konsekuensinya. Tidak ada bercanda dalam perintah itu, jadi pastikan kamu tidak terlambat dan tidak melupakan waktunya."

"Yah, papi merusak suasana saja. Kalian tenang saja, aku tidak akan melewatkannya bahkan jika perlu aku akan melakukan panggilan video supaya kalian bisa berbicara dengan dokter Guntur secara langsung."

"Berdoalah supaya hasil pemeriksaanmu bagus, karena sesuai perjanjian awal kita begitu ada penurunan maka kamu harus berhenti dan tinggal di rumah."

"Memintaku tinggal di rumah sama saja dengan membunuhku secara perlahan, tindakan kalian bahkan lebih kejam dari vampire."

Hendra dan Dina tertawa, "Kalian masih belum mengganti julukannya?" tanya Dina.

"Mana mungkin mereka menggantinya, mereka hanya menambahkan kata tampan di depan kata vampire."

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang