Part 60

2.6K 335 15
                                    

"Keterlaluan, pemikiran dari mana sampai bisa merencanakan skenario yang begitu nekat." Perkasa tentu saja langsung mengomel. Val pagi-pagi datang mengunjunginya dan menceritakan apa yang direncanakan Lorna dan ketiga anaknya.

"Apakah kamu sudah menceritakan pada Lucy?" Tanya Perkasa lagi.

Val mengangguk, "Semalam dia yang meredam emosiku."

"Apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku berencana merencanakan hal yang sama atau menyiapkan panggung untuk drama mereka"

"Merencanakan hal yang sama? Kamu mau membuat drama penculikan anak dan istrimu? Atau kamu mau menculik salah satu dari mereka?"

"Yang jelas aku tidak mungkin menempatkan Lucy dan ketiga bayi itu sebagai pemeran utama. Jadi pilihannya adalah menculik salah satu dari mereka, menurut grandpa siapa yang bisa dijadikan peran utama ?"

Perkasa mendengus, "Kamu mau membuat skenario yang sama, lalu menjadi penyelamat? Aku yakin mereka tidak akan berterima kasih atau pun merasa berhutang budi padamu."

"Jadi menurut grandpa, lebih baik aku mengikuti rencana mereka?"

"Jika kamu mau memberi mereka pelajaran, ikuti rencana mereka. Grandpa yakin Lucy pasti bisa melakukannya, tapi jangan libatkan triplets."

"Sebenarnya Lucy tadi juga mengatakan begitu, tapi aku kuatir jika Lucy terluka."

"Jika kamu yang membuat panggungnya mengapa kamu tidak menyiapkan sekalian pemerannya, dengan begitu Lucy tidak akan terluka. Jangan bilang hal ini tidak terpikir olehmu."

"Aku terpikir tentang hal itu, tapi aku masih memikirkan bagaimana cara tidak melibatkan Lucy."

"Jika ingin memberi mereka pelajaran dan peringatan, lakukan sesuai rencana mereka. Biar mereka menjadi produsernya, kamu menjadi sutradaranya, semua pemeran berada dalam kontrolmu, walau aku tidak yakin pemeran utama bisa kamu kontrol."

Val mendengus, "Pemeran utama malah senang jika dia dilibatkan."

"Bagus kalau begitu, kamu harus bergerak cepat sebelum produser merekrut pemeran secara asal."

"Grandpa yakin, aku harus memberi mereka peringatan?"

"Mereka memiliki pemikiran seperti ini sudah berbahaya, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan hal yang sebenarnya. Jadi lakukan, apa yang harus kamu lakukan, beri mereka pelajaran supaya mereka tahu, yang mereka lakukan itu salah."

"Dan melanggar hukum." Tambah Val.

Perkasa mengangguk, "Lakukan saja, jangan kuatir dengan pemikiranku. Jika sudah berniat membahayakan keluargaku, aku juga tidak akan memberi mereka kesempatan lagi."

"Baiklah, aku akan mengatur semuanya, memastikan semua berjalan sesuai rencana." Kata Val, setelah itu dia kembali ke rumah utama untuk menyampaikan pada Lucy apa yang menjadi keputusannya.

***

Endang, Satria dan Danu, kembali berkumpul. Mereka sudah mendapatkan orang-orang yang bersedia membantu mereka dan sekarang mereka sedang menyusun skenario lanjutan.

"Apakah mereka bisa dipercaya?" tanya Danu.

"Tenang saja, mereka tidak akan tahu jika kita yang membayar mereka." kata Endang.

"Jangan terlalu yakin, kamu mendapatkan kontaknya dari siapa?" tanya Satria.

"Adik teman dari Muklis. Dia juga mendapatnya dari temannya, jadi jika ditelusuri tidak akan mengarah pada kita. Selain itu kita hanya perlu menghubungi mereka lewat aplikasi pesan, jadi tidak perlu bertemu."

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang