Part 54

2.4K 349 23
                                    

Acara perkenalan ketiga cicit Perkasa Hadinata, dirayakan di Canada secara sederhana, mengundang kenalan-kenalan mereka di Canada dan dirayakan di D resto. Untuk keluarga dan relasi dimanapun berada, mereka mengirimkan souvenir dan tentu saja undangan satu kali makan untuk dua orang atau satu keluarga, di jaringan D Group kapanpun mereka bisa luangkan waktu atau mereka inginkan.

Baru sebulan usia ketiga bayi itu berat badan mereka sudah membuat mereka terlihat montok dan lucu.

"Untung saja kalian memiliki baju satu lemari penuh dengan berbagai ukuran, kalau tidak bisa-bisa kalian hanya bisa memakai popok." Kata Tina sambil mengganti pakaian Lucas.

"Kenapa Tin?" tanya Lucy yang baru selesai memandikan putri sulungnya, dan sekarang giliran memandikan putri bungsunya yang masih malas membuka matanya.

"Masa baju yang baru minggu lalu dipakai, sekarang sudah tidak muat." Lapor Tina membuat Lucy tertawa.

"Jadi sekarang kamu tahu alasan, mengapa ada bermacam-macam ukuran di dalam lemari mereka."

Tina tertawa, mengangkat Lucas untuk di letakkan di box bermain mereka dan mengambil alih Viola dari Lucy.

"Lili, sekarang giliranmu."Bayi kecil itu seakan paham, dia membuka matanya dengan malas membuat Lucy tertawa dan segera membawanya ke kamar mandi.

"Titip mereka ya Tin, aku mengurus kembaran besar Lulu dulu." kata Lucy membuat Tina tertawa, tidak perlu waktu lama untuknya bisa mengetahui jika majikan laki-lakinya tidak jauh berbeda dengan majikan perempuannya, baik hati.

Lucy masuk ke dalam kamarnya, melihat Val masih bergelung di tempat tidur dia tertawa, "Apakah kamu meniru putri bungsumu atau putri bungsumu meniru dirimu?" tanya Lucy sambil duduk di samping tempat tidur.

"Kami berdua saling meniru." Jawab Val sambil menarik tangan Lucy. Tentu saja tanpa persiapan Lucy langsung jatuh ke dalam pelukan suaminya.

"Aku masih ingin di sini, memelukmu seperti ini dan bermain dengan mereka."

"Tapi siang ini kamu harus kembali, kamu dan grandpa harus menghadiri rapat para pemegang saham, papi dan mami juga harus kembali bekerja."

"Biar grandpa saja yang mewakiliku." Rajuk Val, menahan Lucy dalam pelukannya.

"Kamu tidak malu, merajuk persis seperti mereka bertiga?"

"Mereka belum bisa merajuk, hanya bisa menangis." Kata Val.

"Ayo bangun dan bersiap? Perlu kumandikan seperti ketiga anakmu?" Lucy baru sadar akan perkataannya ketika tubuhnya langsung terangkat dan baru di turunkan saat berada di kamar mandi, tentu saja dengan pintu yang langsung di kunci oleh suaminya.

***

Kondisi Herman sudah semakin membaik, dia sudah bisa berjalan dengan bantuan tongkat dan berbicara cukup lancar walau kadang pelafalannya tidak jelas. Dia juga sudah mulai aktif di perusahaan, dibantu oleh Jawro. Edy putra sulungnya sedang patah hati karena kekasihnya memutuskannya setelah dia tidak lagi bisa membiayainya. Karena semua akses keuangannya di blokir oleh Jarwo, pekerjaan Edy hanya menghabiskan minuman keras yang ada di rumah dan duduk merenung, sampai satu hari dia mencoba bunuh diri.

Sony mendapat hukuman 3 tahun, Pandu sama sekali tidak berpikir untuk membebaskannya. Fokus Pandu dan Ely adalah untuk mengobati Dian, mereka membawa Dian ke Singapore untuk pengobatan dan Ely tinggal di sana untuk menemani Dian, sedangkan Pandu kembali untuk mengurus perusahaan.

Tentu saja dengan alasan mengucapkan selamat, satu persatu keluarga Hadinata datang mengujungi Perkasa atau Val setelah mereka kembali. Val dan Perkasa kembali ke Jakarta, Lucy tetap di Canada bersama ketiga anaknya dan Tina. Kondisi Lucy masih dalam pemantauan dan ketiga bayinya juga sedang dalam proses pengawasan dokter untuk memastikan semua organ tubuh mereka berfungsi dengan baik.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang