"Bagaimana?" tanya Val pada Perkasa.
"Dia masih galau, tapi dia bersedia menemuimu. Jelaskan padanya rencanamu, kurasa dia bisa menerimanya." Jawab Perkasa. Mereka sedang membicarakan mengenai perusahan Lumadi yang sedang mencari investor, Val ingin membantu karena dengan membantu perusahaan Lumadi setidaknya bisa membuat Lorna tidak lagi memaksa mereka untuk memberikan dana untuk usaha pribadi ketiga anaknya.
"Kurasa dia tidak memiliki pilihan yang terbaik selain penawaranku."
"Asal dia tidak mempertahankan harga dirinya. Ada apa dengan dua wanita itu?"
"Siapa?"
"Yang bertengkar memperebutkanmu, sampai menjadi topik pembicaraan?"
"Aku juga tidak tahu, mereka bahkan menambahkan rumor aku bercerai dan Lucy wanita serakah yang hanya mencintai hartaku."
"Hahahahaha.... Apakah mereka tidak memiliki cermin? Kelihatannya kamu harus mengirimkan cermin besar pada mereka berdua."
"Jangan grandpa, kalau mereka sadar aku tidak ada hiburan lagi." sahutan Lucy membuat Val dan Perkasa menoleh pada Lucy yang berjalan pelan dengan susah payah. Val berdiri, menuntun Lucy sampai duduk, baru dia kembali duduk.
"Apakah kamu tidak bisa duduk atau tidur saja, melihat kamu berjalan begitu susah, grandpa jadi merasa cemas."
"Dokter tidak menyarankan aku hanya duduk-makan-berbaring." Jawab Lucy santai, Perkasa hanya bisa menarik napas lega melihat Lucy sudah duduk.
"Apa maksud perkataanmu tadi?" tanya Perkasa lagi.
"Melihat tingkah mereka selalu membuatku tertawa, apalagi perkelahian terakhir itu."
"Apakah kamu tidak kuatir mereka berhasil memikat suamimu?"
Lucy menoleh pada Val yang juga menoleh padanya, "21 tahun hanya aku yang bisa memikatnya, kurasa aku tidak perlu kuatir."
Perkasa tertawa, Val tersenyum senang, "Jangan bahagia dulu, sekarang istrimu kalau memuji pasti ada maunya."
"Grandpa membuka rahasia saja."
"Jadi apa maumu sekarang?"
"Ice cream."
"Tidak! Cuaca sedang dingin kamu minta ice cream nanti flu."
Lucy memajukan kedua bibirnya, "Sudah kuduga."
"Kamu sudah tahu dia akan melarangnya, mengapa masih meminta?"
"Namanya usaha, siapa tahu karena hatinya senang dia memberi ijin."
"Kondisi sekarang mana mungkin hatinya senang hanya karena pujianmu tadi."
"Ada apa dengan kondisi sekarang?"
"Lupa jika nanti malam dia harus kembali?"
"Astaga aku lupa." Lucy menepuk keningnya membuat Perkasa tertawa.
"Kelihatannya lebih baik grandpa ikut aku kembali saja, jangan merusak pemikiran istri dan anak-anakku." Kata Val.
"Jangan salahkan aku, istrimu yang tidak bisa diam dan semakin usil."
"Bukan aku, tapi mereka bertiga."
Val menyentuh perut Lucy, "Kasihan sekali kalian selalu dijadikan alasan sama mami."
Merasakan tendangan dari dalam Lucy berkata, "Teruskan saja memihak pada papi kalian, jangan milih-milih makanan, mami tidak akan menuruti kalian."
"Kalian buat mami kesal." Kata Val.
Perkasa tertawa, "Begitu kamu bilang Lucy menjadikan mereka alasan, jelas-jelas kamu yang membuat Lucy kesal."
"Senang sekali melihat cucumu menderita."

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
PoetryValentino Putra Hadinata, penerus tunggal H Group yang memberi kejutan pada semua orang jika Perkasa Hadinata memiliki keturunan, padahal saudara dan keluarga istrinya berpikir jika mereka yang akan mendapat warisan dari Perkasa. Mereka tidak menyan...