Part 2

3.7K 395 42
                                    

Semua melihat ke arah pintu yang terbuka, Perkasa Hadinata berjalan masuk dengan tongkatnya, didampingi oleh Sultan asistennya. Semua kecewa ketika melihat hanya dua orang tua itu yang masuk, tetapi tentu saja dibalik rasa kecewa pasti ada rasa lega karena menganggap rumor yang beredar ternyata hanya rumor palsu.

Valentino sedang berdiri dengan direktur-direktu H Group yang lain, tentu saja dia mengenal mereka sebagai rekan kerja, ikut menoleh dan tersenyum dalam hati melihat senyum puas penuh kesombongan Perkasa, karena berhasil membuat semua orang penasaran.

"Selamat malam semuanya, terima kasih sudah hadir dalam perayaan ulang tahun saya hari ini, walaupun kebanyakan dari kalian hadir karena penasaran dengan kebenaran rumor yang beredar beberapa hari belakangan." Suara Perkasa sama sekali tidak menunjukkan jika usia telah memakan kewibawaan dan ketegasannya.

Perkasa terkekeh, "Saya senang melihat tatapan penasaran kalian, karena itu artinya kalian bergitu peduli pada saya, tentu saja dalam pemikiran anda masing-masing. Supaya anda semua bisa menikmati sisa pesta ini dengan tenang dan senang, maka saya akan memberi jawaban terkait rumor itu." Perkasa menarik napas dalam, melihat kesekeliling sampai tatapannya bertemu dengan tatapan mata berkacamata yang juga sedang memandangnya. Perkasa tersenyum, "Malam ini saya akan memperkenalkan cucu saya, putra tunggal dari Putra Perkasa dan Sylvi Rane istrinya yang selama ini saya asuh dan besarkan. Jika ada yang berpikir jika dia hanya karangan saya atau cucu angkat saya, maka di layar belakang saya telah ditampilkan hasil test DNA saya dan cucu saya, sebagai bukti jika dia adalah keturunan sah saya."

Layar yang ada di belakang Perkasa menampilkan laporan hasil pengujian DNA dan rekaman pernyataan dokter yang memperjelas hasil pemeriksaan itu.

Semua orang tentu saja terkejut dengan kabar yang dikatakan oleh Perkasa, terutama saudara, sepupu dan para keponakannya yang selama ini selalu berusaha mencari muka di hadapannya, untuk bisa menjadi pewarisnya.

"Mana orangnya?" Itulah yang ditanyakan salah satu adik dari Perkasa.

"Tenang saja, dia sudah ada di sini dan saat dia naik nanti anda yang masih tidak percaya dengan laporan ini bisa membuktikan dengan melihat matanya yang menurun dari mataku dan putraku."

Semua kepala saling menoleh, membuat Perkasa tertawa dan berkata, "Segera naik kemari untuk memperkenalkan dirimu." Kepala-kepala itu langsung menoleh kembali ke arah panggung di mana Perkasa berdiri, menunggu orang yang di panggil Perkasa naik ke panggung.

Valentino yang berada di depan panggung, maju melangkah menuju panggung sambil melepas kacamatanya. Sekarang tatapan terkejut bukan lagi dari anggota keluarga tetapi dari rekan sekaligus direksi dari H Group yang tentu saja mengenal Valentino P.H, yang sama sekali tidak mereka duga adalah cucu dari Perkasa yang artinya calon atasan mereka.

Saat sudah berdiri bersama, dan Valentino sudah melepas kacamatanya terlihat jika tidak bisa dipungkiri lagi jika mereka berada dalam satu garis keturunan, walau wajah Valentino adalah wajah keturunan tapi garis wajah dan matanya benar-benar mewarisi dari Putra Perkasa sebagai papinya.

"Selamat malam, sebelumnya saya akan meminta maaf pada anda semua. Jika anda bertanya, permintaan maaf untuk apa? Maka seharusnya masing-masing dari anda pasti memiliki jawaban yang berbeda." Valentino dengan sopan menunduk, sebagai permintaan maaf karena telah merahasiakan identitas aslinya.

"Dia terlalu sopan." Kata Perkasa dengan ketus, sebelum melanjutkan, "Valentino Putra Hadinata, adalah cucu tunggal saya dan sekarang saya umumkan dia sebagai pewaris sekaligus menggantikan saya untuk memimpin H group. Saya akan mundur untuk menikmati masa tua saya, dan saya harap anda semua memberikan dukungan padanya dan melihat pencapaian karirnya selama ini, saya dengan lega bisa menyerahkan H Group padanya dan saya yakin kalian yang mengenalnya, pasti tahu dengan kemampuannya."

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang