Part 41

2.9K 362 15
                                    

Pandu semakin tidak suka dengan Herman, kesuksesan investasi dengan dana bantuan Val, membuat keluarga kakaknya itu semakin sombong. Bahkan istri dan anaknya juga ikut kesal karena istri dan anak-anak Herman tidak kalah sombongnya saat mereka bertemu.

"Lebih baik papi segera menemui Val." Kata Sony, putra pertama Pandu yang kesal karena semalam dia bertemu dengan Malik dan kekasihnya Emma di club, Malik mentraktir semua teman-temannya, bahkan memanggil teman-teman Emma untuk menemani mereka minum.

"Kamu pikir dia dengan mudah mau menemu papi?" kata Pandu dengan kesal.

"Kelihatannya papi salah pendekatan. Aku dengar dari teman-teman Susi, dia dan tante Endang terus mempromosikan Dandelion, memamerkan jika Val dan istri adalah pemiliknya." Kata Dian putri dari Pandu.

"Apakah mereka berencana mendekati istri Val?" tanya Kiky.

"Kelihatannya begitu." Kata Dian dengan santai, dia kesal dengan sepupunya tapi dia juga tahu mengeluh saat ini percuma, lebih baik membantu orangtuanya berpikir bagaimana untuk bisa mendapatkan perhatian Val seperti om Herman.

"Pintar juga rencananya." Kata Pandu.

"Kulihat Val memang menyayangi istinya, jika kita bisa berteman dan mendekati istrinya, dia pasti bisa membantu kita." Kata Kiky.

"Kurasa yang mereka lakukan justru bisa menjebak mereka." Perkataan Dian membuat yang lain memandangnya.

"Mengapa kamu bilang begitu?" tanya Sonny.

"Kita tidak tahu bagaimana sifat dari istri Val itu, apakah memang bisa diajak kerjasama atau tidak. Misal saja mami didekati oleh mereka karena ingin mengambil uang papi, apakah mami mau?" kata Dian.

"Tentu saja tidak mau, yang ada mami akan menjauhi mereka dan memberi peringatan pada papi." Jawab Kiky dengan cepat.

"Papi mulai paham maksudmu, apakah kamu punya ide bagaimana supaya kita bisa mendekatinya?" tanya Pandu, dia tahu kedua anaknya yang Dian lebih pandai daripada Sonny, lebih tenang juga lebih banyak akal.

"Selama ini papi dan mami atau om dan tante yang berusaha mendekati mereka, bagaimana jika aku yang mencoba mendekatinya, menjalin pertemanan dengannya? cara ini memang tidak bisa cepat tetapi tidak akan membuat mereka menjauh."

"Memangnya kamu punya cara untuk mendekatinya?" tanya Sonny.

"Bukankah dia masih bekerja di hotel? Aku memiliki teman yang bekerja di sana, kurasa aku bisa menggunakan dia untuk membuatku berteman dengan istri Val."

"Papi rasa ide Dian bagus dan bisa dilakukan."

"Tapi untuk sementara papi tidak boleh berusaha menemui Val, karena jika dia tidak suka maka dia pasti akan melarang istrinya untuk berteman denganku." Tambah Dian lagi.

"Tapi apakah kita akan membiarkan om Herman dan keluarganya terus menyombongkan diri?" tanya Sony, dia kesal karena kesombongan yang ditunjukkan Malik dan kekasihnya.

"Biarkan saja, semakin mereka menyombongkan diri maka mereka akan terjebak dalam kesombongan mereka. Jika sudah begitu, Val pasti akan mencabut semua investasinya dan mereka akan merasakan akibat dari kesombongan mereka." kata Pandu, dia sudah bisa melihat jika rencana putrinya walau pelan tapi akan memberi jaminan ke masa depan.

Namun kelihatannya ide Dian bukan hanya muncul dalam benak Dian dan keluarganya, keluarga Danu Lumadi yang memiliki putri juga berencana melakukan hal yang sama, sedangkan keluarga Satria masih memikirkan cara untuk bisa mendapatkan investasi dari Val.

***

"Nanti sore aku ikut pulang dengan Helen." Lapor Lucy saat dia dan Val makan siang di ruang pribadi.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang