Sandra menatap papanya dengan kesal, entah apa yang membuat Teddy Bimantara kesal dan marah hari ini dan dilampiaskan padanya.
"Jauhi lelaki itu atau papa akan mencabut semua fasilitasmu."
"Kami berdua saling mencintai, mengapa harus dipisahkan?"
"Karena dia memiliki keluarga, kamu mau merebut suami orang dan menghancurkan keluarga orang lain."
"Keluarga itu sudah hancur sebelum aku hadir, mereka bertahan hanya karena reputasi."
"Lalu kamu pikir papa tidak butuh reputasi?"
"Dengarkan papamu Sandra, coba kamu berkenalan lebih dulu dengan calon yang akan diperkenalkan padamu baru kamu putuskan." Kata Yulia, istri Teddy.
"Om Perkasa belum kembali dari liburannya dan dia janji akan datang membawa cucunya untuk makan malam bersama kita."
"Apakah cucunya ikut bersamanya?" tanya Yulia.
"Tidak, mengapa?"
"Kalau begitu, apalagi yang ditunggu. Kita undang saja cucunya, bagaimana pun tujuan kita bukan Perkasa tapi cucunya."
"Baiklah, aku akan menghubungi om Perkasa untuk mengundang cucunya kemari."
"Kalian berkata-kata seperti aku tidak ada. Aku sudah memutuskan, aku tidak akan berpisah dengan kekasihku. Aku akan menunggu urusan perceraiannya selesai lalu menikah dengannya." kata Sandra memutus pembicaraan orangtuanya yang tentu saja membuat kemarahan Teddy yang sudah mereda karena istrinya kembali naik.
"Lakukan itu dan jangan berpikir akan menjadi anggota keluarga ini lagi." kata Teddy.
"Sudah-sudah, kalian berdua baru saja damai sekarang mulai lagi. Sandra, dengarkan mama kali ini saja. Temui dan berkenalanlah dulu dengan cucu om Perkasa, selain tampan dia juga pewaris tunggal dari H Group, hidupmu akan terjamin dan tidak akan kekurangan."
Sandra sedang berpikir, jika pria yang akan diperkenalkan padanya memang benar tampan dan kaya, dengan jabatan sebagai pewaris tunggal, pasti akan sibuk dan jika dia menikah dengan pilihan orangtuanya itu, dia akan terbebas dari pengawasan orangtuanya dan tentu saja tetap bisa menjalin hubungan dengan kekasihnya.
"Baiklah, aku akan mengikuti keinginan kalian."
Teddy memandang putrinya dengan tajam, "Jangan pernah berpikir untuk bermain api, jika kamu sudah menikah dengannya jangan pernah sekali-sekali kamu kembali menjalin hubungan dengan kekasih aktormu itu karena jika itu yang terjadi dan kamu diceraikan jangan harap papa akan menerimamu dalam keluarga ini lagi."
Bagi Sandra yang sudah dimabuk cinta, perkataan Teddy hanya dianggap sebagai angin lalu, tetapi saat ini dia harus menahan dirinya. Baginya seorang pria yang mau saja diperkenalkan dengan wanita oleh orangtuanya, pasti bukan pria yang layak mendapat cintanya, apalagi jika ternyata dia tunduk pada kakeknya. Sandra tidak menyukai bisnis, dia lebih suka entertainment dan hiburan, oleh karena itu dia tidak pernah mengikuti kabar tentang cucu Perkasa Hadinata. Baginya semua pembisnis sama saja, sibuk dengan pekerjaan dan mengabaikan kehidupan pribadi mereka.
Jawaban Perkasa pada Teddy sehari setelah Teddy menghubungi Perkasa sungguh diluar perkiraan. Awalnya dia berpikir Perkasa terburu-buru mencari cucu menantu yang bisa segera memberinya keturunan sewaktu pesta ulang tahunnya, dia sudah berpikir memperkenalkan Sandra, tetapi tentu saja dia harus mengurus masalah putrinya terlebih dahulu.
Perkasa mengatakan jika cucunya sedang disibukan dengan beberapa masalah proyek mereka di luar kota yang baru-baru ini mengalami masalah sehingga tidak bisa memenuhi undangan Teddy.
Teddy yang kecewa tentu saja melampiaskan pada putrinya, sampai Yulia mencetuskan ide untuk mempertemukan mereka secara tidak sengaja atau Teddy membawa Sandra ke H Group untuk menemui cucu dari Perkasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
PoesíaValentino Putra Hadinata, penerus tunggal H Group yang memberi kejutan pada semua orang jika Perkasa Hadinata memiliki keturunan, padahal saudara dan keluarga istrinya berpikir jika mereka yang akan mendapat warisan dari Perkasa. Mereka tidak menyan...