Part 7

2.6K 368 47
                                    

"Kamu tidak perlu tertekan dengan sikap mereka." kata Hendra saat mereka menempuh perjalanan dari Kediri ke Surabaya.

"Mami setuju dengan papi, jangan pernah berpikir kami berdua tertekan dengan perkataan-perkataan mereka. Kami sudah terbiasa, ditanggapi dan dilawan akan semakin menjadi-jadi, jadi dengarkan lalu abaikan."

Lucy tertawa, "Kalian tenang saja, aku tidak akan terpengaruh dengan perkataan mereka, seperti aku tidak mengenal mereka saja. Yang penting bagiku adalah pemikiran dan pendapat kalian, bukan pemikiran dan pendapat mereka."

"Bagus jika kamu bisa berpikir begitu." kata Dina.

Sisa perjalanan mereka memilih membicarakan hal-hal menyenangkan dan ketika tiba di Surabaya sudah masuk jam makan siang, akhirnya sebelum mengantarkan Lucy ke hotelnya, mereka mampir untuk makan siang.

Sore harinya Lucy memesan taksi online untuk pergi ke Tunjungan Plaza di mana dia berjanji untuk bertemu dengan kedua sahabatnya. Seperti biasa jika mereka bertiga berkumpul maka banyak topik yang akan mereka bahas dan tentu saja topik yang sama juga dibahas oleh kedua sahabatnya itu.

"Bagaimana jika aku perkenalkan dengan teman suamiku? Setidaknya dia tidak akan seperti lelaki yang semalam kamu kencani." Perkataan Susi membuat Lucy dan Lina tertawa. Lucy menceritakan kejadian kemarin dan semalam, tentu saja akan menjadi bahan candaan mereka jika semalam Lucy berkencan buta dengan banyak pria potensial.

"Kurasa itu tidak perlu, Lucy sudah memiliki calon potensial di sana." Kata Lina.

"Siapa?" tanya Susi dan tentu saja Lucy juga penasaran siapa yang di maksud oleh sahabatnya itu.

"Siapa lagi jika bukan Valentino Putra Hadinata, tampan kaya, masih single dan tentu saja pewaris kerajaan bisnis H Group." Jawaban Lina membuat Susi dan Lucy tertawa.

"Lin, kamu pikir semudah itu menaklukkan hati seorang pewaris?"

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, apalagi jika terus bertemu di tempat yang sama."

"Kalian berdua tolong dengarkan perkataanku, meskipun kami berdua bekerja di gedung yang sama, sejak dia datang dan bekerja, aku hanya pernah bertemu dua kali dengannya, itu juga dari jarak 15 meter lebih, jadi yang Lina katakan tidak mungkin terjadi." Kata Lucy.

"Kamu benar tidak ingin menikah?" tanya Susi.

"Tentu saja ingin, tapi dengan pria yang baik dan tentu saja aku cintai." Kata Lucy.

"Stop, jangan dilanjut. Kami tidak ingin mendengar kelanjutan perkataan yang sama yang sudah kami dengar selama bertahun-tahun." kata Lina.

"Siapa yang memulainya?" tanya Lucy.

"Ok, ok, sekarang tidak membahas dirimu, bagaimana jika kita membahas bos barumu?" kata Susi.

"Mengapa membahas dia?" tanya Lucy.

"Karena kamu berada di gedung yang sama jangan bilang kamu tidak tahu jika dua bulan ini namanya sering muncul di media atau menjadi topik pembahasan di dunia bisnis." Kata Lina.

"Ya, ada yang menantikan apa yang akan dia lakukan, ada yang penasaran bagaimana dia memimpin H Group, mengingat dia tidak tinggal di Indonesia cukup lama."

"Jika soal pekerjaan, aku bisa mengatakan jika dia seorang pekerja keras." Kata Lucy.

"Bagaimana kamu bisa menyimpulkan hal itu?" tanya Lina.

"Tentu saja karena banyak yang harus lembur setelah kedatangannya." Jawaban Lucy yang di luar perkiraan mereka, apalagi dikatakan sambil menahan tawa membuat Susi dan Lina gemas dan kesal karena dikerjai oleh Lucy.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang