Part 10

2.8K 404 65
                                    

"Wah, makan siang yang kunantikan datang juga. Pat, apakah kamu memasak lebih, bos barumu ingin ikut menikmati makan siangku, atau lebih tepatnya memastikan kamu tidak melanggar perintahnya." Pat tersenyum, dia sudah bisa menebak tanggapan Perkasa, hanya dia terkejut melihat keberadaan bos barunya di sana.

"Kebetulan kami memang menyiapkan dua porsi." Jawab Pat.

"Bagus sekali, cepat sajikan, aku penasaran apa yang kalian siapkan siang ini." Perkasa bangkit berdiri diikuti Val, berjalan menuju meja makan dimana dua tutup saji sudah ada di sana.

Saat tutup saji dibuka, raut wajah Val langsung berubah, jika Perkasa masih mengomel, Val langsung mengambil sendok dan mengicip kuah bening di ada di mangkok terpisah.

"Apakah kemampuan memasak tim dapur begitu menurun, atau karena kalian tidak menemukan cara memenuhi permintaan bos baru kalian, sampai kalian menyajikan makanan yang sama sekali tidak menarik ini?" kata Perkasa.

Pat hanya diam, dia melihat perubahan raut wajah bos barunya, semakin heran ketika Val langsung mengicip kuah bening yang seperti kata Perkasa, tidak menarik.

"Siapa yang menyiapkan menu ini?" Pertanyaan Val membuat perkasa tersenyum, berpikir jika siang ini dia tidak perlu menjalankan dietnya dan sebaliknya Val yang akan menegur pihak dapur.

"Maaf pak, karena waktu mendesak dan bahan-bahan lain tidak tersedia, saya meminta bantuan dari staff F&B untuk menyiapkan menu ini, karena menu ini adalah keahliannya, walau tampak sederhana, rasanya tidak sesederhana penampilannya."

"Minta dia menyiapkan menu yang sama dengan menggunakan bahan yang biasa dia gunakan, bukan yang disesuaikan seperti ini sekarang juga dan antarkan ke ruanganku setelah siap." Bukan hanya Pat yang terkejut tetapi Perkasa ikut terkejut dengan perintah cucunya itu.

"Tunggu apa lagi?" tanya Val pada Pat yang masih tertegun.

"Baik." Pat langsung berbalik, tapi dia masih mendengar bagaimana Val mengajarkan Perkasa untuk menikmati makanan itu, dan cara dia menjelaskan seperti dia tahu menu itu dengan baik.

"Tuangkan kuah ke dalam mangkok mie, aduk dan baru nikmati. Rasakan dulu baru beri komentar." Kata Val pada Perkasa.

"Kamu yakin ini enak? Mengapa kamu minta mereka membuatkanmu lagi?"

"Cobalah, aku yakin grandpa akan menyukainya."

Perkasa mengikuti saran Val, tentu saja dengan tidak yakin. Saat dia menyuapkan suapan pertama raut wajahnya langsung berubah, keraguan yang tadi terlihat berganti dengan wajah puas.

"Astaga, ini enak sekali. Mengapa baru sekarang mereka memasakkanku?" Perkasa kembali menyuapkan mie ke dalam mulutnya.

"Bagaimana kamu tahu dengan hanya mengicip kuahnya? Kelihatannya satu porsi tidak cukup untukku."

Val menyodorkan baki di hadapannya pada Perkasa, "Jangan hanya melihat penampilan sebelum merasakannya." Aku kembali ke ruanganku dulu, selamat menikmati makan siangmu." Perkasa melambaikan tangannya, dia benar-benar menikmati makan siangnya.

***

Pat yang masih kebingungan langsung menuju kantor Lucy, melihat orang yang di carinya ada di mejanya, membuat Pat menarik nafas lega.

"Ikut aku sekarang." kata Pat membuat staff lainnya melihat pada mereka.

"Ada apa?" tanya Lucy, tetapi dia tetap mengikuti Pat, tentu saja karena melihat kepanikan Pat dan supaya masalah Pat tidak didengar oleh yang lain.

"Apakah kamu memiliki persediaan bahan mie polosmu?" tanya Pat, setelah mereka berada di dalam lift.

"Ya, ada apa? Apakah ada masalah?" tanya Lucy.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang