Part 38

2.5K 370 24
                                    

Lucy terkejut ketika seorang wanita menarik kursi dihadapannya, namun saat mengenali siapa wanita itu, Lucy langsung tersenyum.

"Apa kabar? Apakah pekerjaanmu sudah selesai? Aku ingin pergi menemui dan menyapamu tapi kamu sangat sibuk jadi kupikir aku akan menunggu dan berharap bisa menemuimu sebelum kamu kembali."

"Apakah yang dikatakan Val semua benar?" tanya Madeline.

"Jika yang kamu maksud adalah ceritanya tentang asal usul Dandelion, itu memang benar hanya saja aku tidak pernah berpikir dia menganggap serius janji yang dia ucapkan 20 tahun yang lalu karena saat itu aku bahkan tidak tahu apakah masih bisa bersamanya atau tidak."

"Mengapa?"

"Mengapa dia memilihku atau mengapa dia harus menepati janjinya?" Lucy balik bertanya.

"Keduanya."

Dalam hati Lucy kagum dengan sikap terus terang dari Madeline, dia menyukai wanita ini dan tentu saja ingin berteman dengannya daripada menjadi musuhnya.

"Aku akan menceritakan apa yang tidak dia ceritakan padamu, semoga bisa menjawab semua pertanyaan dalam hati dan pikiranmu." Lucy menceritakan asal usul dan bagaimana dia bertemu dengan Val, dia juga menceritakan soal kesalahan Val mengenal namanya, termasuk soal penyakitnya dan pemikirannya saat dia kecil dulu.

Madeline mendengarkan tanpa memotong dengan pertanyaan, dia juga bukan lahir dari keluarga mampu, dia juga berjuang untuk menjalani kehidupannya yang sekarang, tapi mendengar bagaimana masa kecil Val dan Lucy, dia menemukan jawaban dari pertanyaan hatinya.

"Kamu menyukainya?" Pertanyaan Lucy yang tiba-tiba membuat Madeline terkejut.

"Val yang mengatakannya?"

Lucy menggeleng, "Dia mana pernah memikirkan dan memperdulikan hal itu. Jangan lupa aku juga wanita dan aku bisa melihat apa yang kamu rasakan."

"Ya, aku menyukainya tapi dia selalu menjaga hubungan kami hanya sebatas pekerjaan. Kamu tidak cemburu?"

Lucy menggeleng, "Jika aku harus cemburu maka aku tidak akan menikah dengannya. Dia memilihku yang bahkan seperti mereka katakan, dari kelas sosial berbeda, tidak jelas asal usulnya, bahkan mengatakan aku anak di luar nikah yang tidak diinginkan, artinya dia mencintaiku dan aku harus percaya padanya seperti dia percaya aku bisa tetap mendampinginya, menjadi sandaran untuknya ketika dia lelah, menenangkannya ketika dia marah, dan memberinya cinta yang sama dengan yang dia berikan padaku."

"Kelihatannya aku mulai paham mengapa Hans langsung menyukaimu dalam pertemuan pertama kalian. Val tidak berbohong, dia membangun D untukmu, dari idemu dan dari konsepmu, Hans yang mengembangkan dan mengerjakannya jadi dia langsung mengerti jika kamu adalah orang yang tepat untuk Val dan memperingatkanku untuk mundur."

"Mundur? Apakah dia memintamu mengundurkan diri?'

Kali ini setelah tanda tanya besar dalam hatinya terjawab, dia merasa pertanyaan Lucy benar-benar tulus dan polos.

"Mundur dari perasaanku, tapi aku tidak akan mundur dari pekerjaanku. Setidaknya sebelum aku menemukan pendampingku, aku akan mengawasi kalian, menunggu dia bosan padamu atau kamu bosan padanya."

Lucy tertawa, "Aku juga berharap hal yang sama tapi kurasa kamu harus menunggu lama untuk itu."

Madeline baru menyadari tawa Lucy sangat menular, dia ikut tertawa, "Val mengatakan jika kamu tidak ingin mengurus D, kurasa lebih baik kamu mengurusnya agar D bisa lebih maju lagi, karena jika benar semua ini adalah konsepmu, maka aku yakin kamu bisa membuat D semakin besar lagi."

"Val juga mengatakan hal yang sama, aku masih mempertimbangkannya. Tapi sekarang mendengar perkataanmu, aku telah memiliki jawabannya tapi aku tidak ingin melakukannya sendiri."

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang