Part 31

2.8K 389 47
                                    

"Apa maksudnya?" Madeline terkejut ketika Lee mengirim berkas lewat email padanya, membuat dia langsung menghubungi Val.

"Apa? Dokumen yang Lee kirimkan padamu?" tanya Val.

Madeline mengangguk, "Ada apa? Mengapa kamu mengalihkan kepemilikan D?"

"Aku tidak mengalihkan tapi sejak awal D kudirikan memang untuknya."

"Siapa dia? Aku tahu D pertama berdiri saat kamu masih menyelesaikan kuliahmu, apakah kamu rela diambil alih oleh orang yang tidak mengetahui apapun tentang D?"

"Kamu memang benar, aku mendirikan D sejak aku kuliah hanya saja aku tidak menyangka jika D akan berkembang seperti sekarang dan mungkin dia memang tidak tahu apa-apa tentang D tetapi semua yang ada di D terinspirasi dari idenya, dari mimpinya dan aku hanya mewujudkannya, menjaganya sampai waktunya dikembalikan padanya." Val tahu alasan Madeline kesal tapi sejak awal dia memperkejakan Madeline, dia tahu Madeline orang yang sangat loyal dan mengutamakan pekerjaannya. Dia juga tahu ketertarikan Madeline padanya, tapi sejak awal dia sudah menunjukkan penolakan. Sekarang nama Lucia Permana muncul tiba-tiba dihadapan Madeline, tentu saja dia tidak bisa menerimanya, apalagi dalam berkas itu Val mengalihkan 50 persen saham kepemilikan D group miliknya dari total 80 persen untuk diberikan pada Lucia yang artinya sama saja dengan Val menyerahkan kepemimpinan D pada Lucia.

"Tapi...."

"Tidak akan ada yang berubah Madeline. Kamu akan bertemu dengannya saat peresmian D Indonesia nanti."

"Apakah itu alasan kamu tidak pernah terlibat langsung dalam D group, selalu berada di belakang layar?" tanya Madeline yang kelihatannya mulai menghubungkan semua informasi yang dia ketahui.

"Ya, karena sejak awal aku mendirikan Dandelion Resto memang untuk dirinya."

"Mengapa baru sekarang? Apakah pendirian D Indonesia karena permintaannya?"

"Dia tidak tahu mengenai hal ini, ini adalah kejutan dan hadiah untuk pernikahannya."

Madeline sedikit lega mendengar jawaban Val, kelihatannya wanita bernama Lucia Permana tidak seperti pikirannya.

"Aku minta Hans untuk memastikan proyek Indonesia selesai dalam dua bulan ini, jadi jika dia ada permintaan mendadak, untuk staff aku minta dia mengambil dari cabang kita di Malaysia dan Singapore jika diperlukan untuk melatih karyawan di Indonesia." kata Val.

Madeline mengangguk, dia senang dengan perintah Val yang artinya akan membuat dia semakin cepat bertemu dengan pria itu, dia sudah bertekad untuk mengungkapkan perasaannya saat bertemu nanti sebelum ada wanita lain yang akan merebutnya.

"Aku akan segera menghubungi Hans dan pimpinan Malaysia dan Singapore untuk mempersiapkan diri jika nanti Hans membutuhkan bantuan mereka."

"Terima kasih. Kamu bisa mulai mengeluarkan pengumuman soal peralihan itu dan jika mereka bertanya, beri jawaban jika peralihan ini tidak akan merubah apapun, jadi mereka tidak perlu mengkuatirkannya, jika nanti ada perubahan maka kupastikan perubahan itu akan membawa D group semakin besar dan terkenal."

"Oh satu hal yang terpenting, selama peralihan aku akan tetap mengawasinya jadi tidak ada yang perlu dikuatirkan, yang terpenting lagi adalah ini hanya untuk kalangan internal, aku tidak ingin media mengetahui tentang berita ini sampai Lucia diperkenalkan." Lanjut Val sebelum Madeline memberi jawaban.

"Baik, akan segera kuumumkan dan untuk amannya aku tidak akan menyebutkan nama wanita ini."

"Ya, aku tahu kamu pasti bisa melakukan yang terbaik." Val mengakhiri panggilan video itu, setelah itu dia menatap Lee yang duduk dihadapannya.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang