Part 21

2.7K 374 35
                                    

Putra

Sedang apa?

Putri

Bernapas dan membalas pesan.

Putra calling......

"Mengapa menelepon?"

"Ada apa?"

"Apa?"

"Seingatku waktu aku mengantarkanmu tadi, suasana hatimu sudah membaik jadi apa yang membuat kamu kesal padaku?"

"Bagaimana kamu bisa tahu? Apakah kamu memasang penyadap atau kamera di kamarku?"

"Ide yang bagus, aku akan meminta Lee melakukannya. Jadi katakan ada apa?"

"Sandra Bimantara, wanita sempurna yang paling cocok menjadi pendamping Valentino Putra Hadinata."

Tawa Val terdengar di telinga Lucy, "Rumor dari mana?"

"Para pengemarmu membahas satu persatu wanita-wanita yang layak mendampingimu, dan mereka mengatakan jika Sandra adalah kandidat yang paling cocok."

"Apakah kamu tahu, bertemu wanita yang namanya kamu sebutkan itu saja aku belum pernah. Rencananya menunggu grandpa kembali, baru kami memenuhi undangan makan malam Teddy Bimantara, orangtua dari wanita itu."

"Begitu kamu melarangku berkencan buta."

"Jika kamu menemukan pria yang lebih mengerti dirimu daripada diriku, bisa menjagamu dengan lebih baik dan menyayangimu lebih dari aku, maka kamu boleh berkencan dengannya. Aku tidak berencana berkencan dengan wanita siapa pun itu kecuali dirimu, dan grandpa juga tidak berniat menjodohkanku dengan alasan apapun. Dia hanya menjaga kesopanan tidak menolak undangan anak dari sahabatnya."

"Bagaimana dengan Juliet Lim?"

"Siapa dia?"

"Kamu tidak tahu siapa dia? Bukankah kalian makan malam bersama?"

"Kelihatannya pekerjaan di H group sangat ringan, sampai ada waktu untuk mencari dan berbagi informasi. Aku ingat makan malam dengan Mr.Lim dan jika tidak salah dia membawa putrinya yang namanya saja aku tidak ingat, apakah dia yang kamu maksud?"

"Entahlah, aku juga tidak tahu."

"Senang mendengar kamu cemburu. Jangan kuatir, mereka boleh mengatakan apa pun tetapi hanya satu wanita pemilik hatiku, bahkan wanita ini tidak ingin terlihat bersamaku."

"Siapa yang cemburu? Apakah karena itu kamu jadi memiliki alasan untuk tampil dengan wanita lain?"

Val tertawa, "Apakah tidak ada topik lain yang dibahas di group itu selain membahas para wanita yang tidak kukenal itu?"

"Ada."

"Apa?"

"Rahasia." Val tidak tahu saat berkata wajah Lucy memerah, entah mengapa dia ikut-ikutan membayangkan apa yang dikatakan oleh Helen tadi.

"Rahasia? baiklah aku akan meminta Lee memantau group itu, supaya tidak ada pembicaraan yang membuat dirimu kesal."

"Bagaimana caranya?"

"Lee pasti punya cara untuk itu dan aku hanya menunggu hasilnya. Jadi sekarang sudah waktunya kamu tidur, jangan pikirkan perkataan meraka, karena aku tidak pernah tertarik pada mereka, sesempurna apapun mereka karena aku tidak ingin seseorang yang sempurna. Aku lebih menyukai yang memiliki kekurangan supaya aku bisa melengkapi dengan kelebihanku, begitu juga sebaliknya."

"Besok aku harus pergi memeriksa gula darahku."

"Mengapa?" Kekuatiran jelas terdengar dari nada suara Val, membuat Lucy tertawa.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang