"Menikah? Dengan Siapa?" tanya Ratih pada Hendra. Mereka melakukan pertemuan daring atas undangan Hendra yang ingin menyampaikan berita tentang penikahan Lucy.
"Mengapa tiba-tiba?" tanya Danu.
"Jangan-jangan Lucy hamil jadi kalian menikahkannya dengan segera." Kata Widya.
"Apa kubilang, jangan biarkan dia bekerja di hotel. Sekarang sudah seperti ini, dia sangat memalukan keluarga kita. Teguh sudah mau melamarnya, kalian menolaknya, sekarang benar-benar kejadian apa yang dari dulu kita kuatirkan." Kata Intan.
"Bagaimana kalian mendidiknya? Ini akibat kalian tidak mau mendengarkan untuk tidak mengambilnya sebagai anak kalian." kata Danu lagi.
"Mbak, Mas, Dek, jangan berprasangka dulu. Lucy tidak seperti yang kalian katakan, dia juga tidak hamil." Kata Hendra , hanya saja dia belum menyelesaikan perkataannya, Ratih sudah memotongnya.
"Alasan apalagi jika bukan karena hamil sehingga pernikahan ini dilakukan dengan terburu-buru."
Perkataan-perkataan semakin memanaskan telinga Hendra dan Dina, Lucy dan Val juga ikut dalam pertemuan itu tanpa menyalakan video mereka. Hendra dan Dina selalu bisa menahan diri dengan perkataan para saudaranya hanya saja Lucy tidak tahan melihat bagaimana mereka mengatakan hal-hal yang menyakitkan orangtuanya, langsung menyalakan videonya untuk bergabung.
"Maaf om dan tante, saya tahu pernikahan ini diadakan secara tiba-tiba, bahkan tidak sempat untuk memperkenalkan calon suami saya pada kalian. Saya juga minta maaf karena bergabung dalam pertemuan ini, karena sebenarnya ada yang sekalian ingin saya sampaikan pada om dan tante."
Raut terkejut sekaligus kesal karena kemunculan tiba-tiba Lucy, membuat mereka terdiam.
"Saya tidak hamil, pernikahan ini juga telah dipersiapkan sejak lama, hanya saja karena satu kondisi, saya minta mami dan papi untuk tidak memberi kabar pada keluarga sampai semua siap. Saya hanya ingin om dan tante meluangkan waktu untuk menghadiri pernikahan saya, selebihnya mengenai akomodasi, transportasi, dan gaun atau pakaian pria, ada panitia yang akan segera menghubungi om dan tante untuk pengaturan lebih lanjut. Untuk nenek Dora, saya ingin minta tolong tante Widya untuk membantu mengaturkannya."
"Apa maksudnya?" tanya Intan.
"Pernikahan saya akan di adakan di Surabaya, dan semua akomodasi, transportasi, serta gaun dan pakaian om, tante, dan yang lainnya akan diatur oleh kami."
"Jangan bilang calon suamimu seorang konglomerat tua. Lucy, apakah kamu tidak kasihan dengan orangtuamu?" kata Danu.
"Ya, uang bisa dicari dan orangtuamu juga kami tidak akan hanya karena harta bisa dibuat bahagia." kata Ratih.
Saat itu Val ingin memperkenalkan dirinya tetapi Lucy menggeleng, dia ingin memberi mereka balasan dengan memberi kejutan siapa yang akan menjadi suaminya.
"Segera om dan tante mengetahui siapa pria yang akan menikah dengan saya, dan saya yakin om dan tante akan mengerti alasan saya, mami dan papi, tidak mengatakannya sekarang."
Lucy mengakhiri pertemuan itu mengajak orangtuanya untuk berpamitan dan dengan alasan ada yang harus dia bicarakan dengan mereka.
Lucunya dua hari setelah pertemuan daring tersebut, panitia yang ditugaskan mengurus membantu mereka datang menemui mereka, setelah itu tidak ada lagi suara atau pesan yang masuk ke telepon genggamnya untuk kembali meributkan masalah harta dan kedudukan.
Dari laporan panitia yang ditugaskan menghubungi mereka, semua penasaran dengan sosok pria yang akan di nikahi oleh Lucy, hanya saja mereka juga tidak tahu. Selain itu yang membuat mereka terdiam, tentu saja harga gaun, pakaian yang mereka inginkan tidak terbatas budget, termasuk hotel tempat mereka akan tinggal selama di Surabaya. Hal yang membuat Lucy tertawa karena mereka mengecamnya soal harta dan kekayaan atau kelas sosial, di saat semua itu dihadapkan pada mereka, mereka juga tidak melepaskannya, malah menikmatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
PuisiValentino Putra Hadinata, penerus tunggal H Group yang memberi kejutan pada semua orang jika Perkasa Hadinata memiliki keturunan, padahal saudara dan keluarga istrinya berpikir jika mereka yang akan mendapat warisan dari Perkasa. Mereka tidak menyan...