Part 24

2.7K 379 20
                                    

"Kupikir dia masih akan menyembunyikan kekasihnya."kata Perkasa pada Sultan. Mereka dalam perjalanan ke kantor Val, Val menelepon mereka dan meminta mereka ke ruang pribadinya untuk makan malam bersama.

Sultan tersenyum, "Apakah anda akan mengujinya?"

"Menurutmu apalah dia akan mengijinkannya?"

"Tidak."

"Dia sudah mencari dan menunggu wanita ini selama 17 tahun, kurasa dia bahkan rela melepaskan jabatan, status, bahkan nama belakangnya, hanya untuk bisa bersama wanita ini. Aku hanya penasaran, apa yang membuat dia begitu mencintai wanita ini, memilihnya dengan segala resikonya."

"Anda tahu, dia telah kehilangan kasih sayang sejak mami yang melahirkannya meninggal. Selama 9 tahun kehidupannya, dia tidak hanya kesepian tetapi mungkin perasaannya juga sudah mati, sampai dia bertemu dengan wanita ini di panti. Mungkin saja karena wanita ini dia dengan mudah menerima anda, mungkin juga jika kita bertemu dengannya sebelum dia bertemu wanita ini, dia tidak akan bisa menerima anda, memaafkan orangtuanya dan yang paling parah, membenci anda."

"Kamu benar, itulah salah satu alasanku tidak melarang dia mencari wanita ini karena aku juga ingin berterima kasih pada wanita ini."

Perkasa langsung membuka pintu ruang kerja Val, menoleh kesekeliling baru menyapa si pemilik ruangan yang tetap duduk dibalik meja kerjanya dengan Lee berdiri di hadapannya.

"Mana dia? Mengapa kamu masih di sini, tidak pergi menjemputnya? Mengapa makan di sini tidak di luar?"

Val baru mengangkat kepalanya melihat pada Perkasa, "Siapa? Siapa yang harus  aku jemput?"

"Jangan bilang kamu mengundang kami kemari hanya untuk membahas pekerjaan, sambil menikmati makan malam."

"Memangnya grandpa berharap apa?"

"Jangan mengerjaiku, mau aku mati penasaran?"

Lee dan Sultan hanya tersenyum mendengar perdebatan kedua orang yang bisa dikatakan memiliki sifat sama tetapi beda usia.

Val mengangkat kedua bahunya, membuat Perkasa semakin kesal, merasa telah dikerjai oleh cucunya.

"Bersabarlah, duduk dulu jangan emosi." Kata Val santai, membuat Perkasa kembali bersemangat dan menoleh ke panel pintu ruang pribadi Val.

"Dia ada di dalam? Jangan bilang dia sedang memasak untuk kita? Ayo buka pintunya."

"Tidak bisa, dia menguncinya dari dalam."

"Mengapa?"

"Supaya grandpa tidak mengganggunya."

"Bilang saja, kamu tidak ingin dia bertemu denganku tanpa dirimu."Perkasa menoleh pada Lee, "Buka pintu itu" perintahnya.

"Jangan mempersulit Lee, tunggu aku menyelesaikan berkas ini dan dia pasti juga selesai menyiapkan makan malam kita."

Perkasa mengomel, tapi akhirnya dia duduk di sofa untuk menunggu.

***

Lucy menyelesaikan tugasnya lebih awal, tapi dia tetap menggunakan alasan lembur pada Helen untuk menyiapkan makan malam untuk Val dan grandpa Perkasa, di lantai 25. Val mengutus Lee untuk turun menjemput Lucy, tentu saja secara diam-diam. Saat Lucy masuk ke dalam Lift, Lee sudah ada di sana dan tombol 25 sudah menyala, sehingga dua orang lain yang ada di dalam lift tidak mencurigai tujuan Lucy.

Val masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dengan Lee, jadi dia meninggalkan Lucy di ruang pribadinya, menyalakan monitor dan memperbesar volume suara yang menampilkan ruangannya, supaya Lucy bisa mengetahui apa kegiatannya di luar.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang