Part 30

3K 382 40
                                    

"Untuk apa dia ke Surabaya?" tanya Herman saat Pandu meneleponnya. Memberi kabar jika dia tidak berhasil menemui Perkasa sekaligus mengajak Perkasa bermain golf.

"Katanya pergi menemui teman lamanya."

"Bagaimana dengan cucu kesayangannya?"

"Bersembunyi di ruangannya dengan asisten setia berjaga di depan ruangannya."

"Dia bukan bersembunyi tapi gila kerja sampai membangun tempat tinggal digabung dengan kantornya."

"Aku juga mendengar kabar itu, tapi saat aku di kantornya aku tidak melihat pintu yang menuju ke kamar itu."

"Katanya tersembunyi di balik salah satu dinding kantornya, hanya bisa dibuka dengan kode khusus."

"Menurut kak Herman, apakah mungkin dia memiliki kelainan seksual?"

"Mengapa kamu bertanya soal itu?"

"Kiky mengatakan jika dia mendengar jika Val juga tidak bersedia menemui Sandra Bimantara, padahal wanita itu cantik, manis dan pandai."

"Entahlah, tidak ada laporan yang mengatakan dia memiliki atau pernah berhubungan dengan wanita, selama ini dia selalu bersama asistennya itu."

"Apakah mungkin asistennya itu adalah kekasihnya? Lihat saja bagaimana saat pesta pertunangan Maya, dia datang, menghampiri Val dengan wajah dinginnya dan tatapan menusuknya, untuk membawa Val kembali ke ruangannya."

"Danu juga mengatakan hal yang sama malam itu, tapi selama belum ada bukti, kita tidak mungkin menuduh atau melaporkan pada om Perkasa kelakuan cucu kesayangannya itu."

"Jika om Perkasa tidak tahu tentang kelakukan cucunya itu, menurut kak Herman bukankah ini adalah satu kesempatan emas?"

"Mungkin saat kamu bertemu dengannya, kamu bisa mulai memancing hal itu, lalu minta Danu dan yang lain menambahkannya."

"Kurasa hal itu akan membuat om Perkasa mulai meragukan cucu kesayangannya itu, atau mungkin jika dia berhasil memastikan hal itu, dia akan terkena serangan jantung fatal."

Danu dan Herman tertawa, mereka membayangkan apa yang terjadi dan tentu saja keuntungan yang akan mereka dapatkan jika hal itu terjadi.

Satu hal yang mereka tidak ketahui adalah tujuan kepergian Perkasa saat itu, karena jika mereka mengetahuinya maka dipastikan mereka akan memikirkan rencana lain yang mungkin akan semakin berbahaya, karena mempertimbangkan Perkasa akan memiliki keturunan dari cucu kesayangannya.

***

Hasil kunjungan Perkasa sungguh diluar perkiraan Hendra dan Dina, jika Val sudah menjadi putra mereka, Perkasa malah meminta Hendra dan Dina menjadi anaknya dan meminta mereka berdua memanggilnya dengan panggilan 'Papi'.

Dengan pertimbangan cerita Lucy dan Val tentang keluarga Perkasa, Hendra dan Dina tidak tega untuk menolak permintaan Perkasa, ditambah lagi cara Perkasa meminta mereka benar-benar tulus.

Siang itu mereka berlima makan siang bersama di rumah Hendra, bahkan Perkasa memutuskan menginap di rumah Hendra dan mengusir Val untuk tinggal di hotel bersama Sultan.

"Bagaimana dia bisa menyakinkan kalian?" tanya Lucy pada Dina yang malam itu berada di kamarnya.

"Sama seperti dia membuat kamu mau menerima dan membuka hatimu padanya."

Lucy tertawa, "Mami juga termakan rayuannya?"

"Juga rayuan papi Perkasa. Mami hanya tidak menyangka jika sikap mereka tidak seperti yang mereka tampilkan di berita."

"Sebenarnya grandpa Perkasa itu kesepian, karena itu dia selalu senang mengajak Val untuk berdebat."

"Tapi mami bisa melihat jika papi begitu menyayangi Val dan juga dirimu. Apakah kamu sudah siap untuk menikah?"

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang