Part 43

2.6K 353 9
                                    

"Selama aku pergi, kamu tinggal di sini saja atau kalau kamu takut, tinggalah di hotel." Kata Val pada Lucy. Dia harus terbang ke Malaysia, awalnya dia mau membawa Lucy tapi istrinya menolak, ada pekerjaan yang tidak bisa dia tinggalkan, apalagi Benny juga sedang cuti.

"Ya." Jawab Lucy sambil menganggukkan kepalanya, tanpa menghentikan kegiatannya menyusun koper Val.

"Tidak perlu makan di luar, pesan antar atau pesan dari hotel jika kamu tidak ingin memasak."

"Ya." Lucy kembali menjawab dan menganggukkan kepalanya.

"Jika Dian atau yang lain menemuimu, tolak dan hindari mereka."

"Ya." Sebelum Lucy menganggukkan kepalanya, Val lebih dulu berkata, "Kamu tidak perlu mengangguk-anggukkan kepalamu seperti tangan patung kucing selamat datang, yang penting adalah tidak ada pikiran untuk melakukan sesuatu yang berbahaya."

Lucy tertawa mendengar gambaran Val tentang anggukan kepalanya, "Apa yang mungkin kulakukan sampai membahayakanku? Dian memang menghubungiku tapi sejauh ini aku bisa menolak ajakkannya. Soal makan, tidak perlu diingatkan lagi, mengingat akhir minggu ini ada acara besar di ballroom, aku pasti akan sibuk dan tidak ada waktu makan di luar, memesan pasti lebih praktis atau aku menelepon dapur untuk menyiapkan makanan."

Val berjalan menghampiri Lucy, memeluk istrinya yang semakin cantik, "Menyesal aku mengijinkanmu bekerja."

Lucy tertawa, "Penyesalan memang selalu datang terlambat. Dulu bagaimana jika kamu ada pekerjaan luar kota?"

"Dulu aku belum menikah, belum merasakan nikmatnya dunia seperti kata grandpa."

Lucy meletakkan kaos yang baru dilipatnya ke dalam koper sebelum berbalik, "Apakah kamu berpikir akan menikmati kenikmatan dunia saat kamu pergi melakukan perjalanan?" tanya Lucy sambil merengut kesal.

"Aku memang berpikir begitu tapi aku hanya ingin merasakannya bersama istriku karena itu aku menyesal, mengijinkanmu bekerja sehingga aku tidak bisa membawamu seperti sekarang."

Lucy menatap Val, "Apakah otakmu sekarang hanya terisi dengan kemesumanmu? Aku tadi bertanya 'Apakah kamu berpikir akan menikmati kenikmatan dunia saat kamu pergi melakukan perjalanan?', mengapa kamu menjawab begitu? Padahal aku berpikir sebaliknya."

"Apa maksudmu dengan berpikir sebaliknya? jangan bilang, kamu ingin mencoba merasakannya dengan pria lain selama aku pergi?"

Tampang kesal Lucy langsung berganti dengan tampang usilnya, "Kamu yang mengatakannya, bukan aku."

"Kamu yang memancingnya. Jangan pernah sekali-kali berani memiliki pemikiran itu, kupastikan hal itu tidak akan pernah terjadi." Val mengeratkan rangkulannya dipinggang istrinya.

"Bagaimana caranya?"

"Kelihatannya kamu memang ingin menikmati kenikmatan dunia sekarang." Val mengakhiri perkataannya dengan melumat bibir istrinya yang sedang menengadahkan kepala padanya. Sambutan istrinya membuat Val tersenyum, Lucy selalu bisa membuatnya terpancing sekaligus membuatnya bahagia.

***

Jika Dian bahagia karena merasa hubungannya dengan Lucy semakin hari semakin baik, bahkan dia tidak ragu mengirimkan pada Lucy makanan-makanan yang sesuai dengan selera Lucy tentunya. Sekarang dia mendapat kabar dari papinya jika Val sedang pergi, artinya dia memiliki kesempatan untuk mengajak Lucy keluar, pergi berbelanja atau memperkenalkan Lucy pada makanan kelas atas tentunya.

Tentu saja apa yang dilakukan Dian sudah menjadi pembicaraan para sepupunya, Endang dan Susi sudah mencoba menunggu atau mencari tahu tentang Lucy tetapi Dian bisa begitu mudah menjalin hubungan dengan Lucy yang juga menjadi incaran mereka sebagai cara untuk mendekati Val.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang