Part 57

2.4K 338 19
                                    

Lucy sedang membersihkan ketiga anaknya yang baru menyelesaikan makan malam mereka dibantu oleh Tina ketika pelayan memberi kabar kedatangan Lorna dan ketiga anaknya yang masih ditahan di pos depan. Pelayan sudah mengatakan jika Val belum pulang, tapi mereka memaksa masuk untuk menunggu sekaligus bertemu dengannya. Lucy meminta pelayan mempersilahkan keempat tamunya itu masuk ke ruang tamu, melayani dan menyajikan minuman, setelah itu dia langsung menelepon Val yang belum tiba di rumah.

"Halo, papi sudah di mana?" kata Lucy begitu teleponnya di angkat.

"Halo mami sayang, sudah tidak sabar bertemu papi?" jawab Val dengan nada bercanda.

"Bukan mami yang tidak sabar bertemu papi, tapi ada empat orang tamu tidak diundang datang dan menunggu papi."

"Empat tamu, siapa?" tanya Val, kali ini nada suaranya sudah berubah menjadi serius.

"Oma Lorna dan ketiga anaknya." Jawab Lucy.

"Mami jangan menemui mereka dulu, papi sebentar lagi sampai."

"Tapi nanti mereka kembali mengatakan kita tidak sopan."

"Biarkan saja, papi duga kedatangan mereka tidak jauh beda dengan tujuan kedatangan opa Jarwo dan om Herman tadi sore di kantor."

"Mereka juga datang menemuimu?"

"Nanti malam papi ceritakan, ini papi sudah tiba di depan gerbang. Kamu bersama anak-anak?" Val mendengar pekikan salah satu anaknya.

"Ya, kami sedang membersihkan mereka bertiga. Papi temui mereka dulu saja, nanti mami akan turun setelah urusan di atas selesai."

"Ya, titip cium buat mereka bertiga."

Lucy tersenyum, menutup telepon dan berkata, "Papi menitip ciuman untuk kalian."

Lucas yang terdekat dari Lucy langsung merangkak dengan cepat menghampiri Lucy untuk di cium, di susul kedua saudaranya. Begitulah mereka, semakin bertambah umur semakin pintar dan tentu saja semakin usil, Lucy yakin jika nanti bisa berjalan, maka tingkah mereka pasti akan semakin membuat ramai seisi rumah.

"Mami dan papi ada tamu, kalian bermain dengan Tina di atas, di kamar, tidak ada yang boleh keluar kamar dan turun sampai mami kembali." Kata Lucy sambil menyisir rambut Viola.

Baru saja Lucy selesai memberi perintah, Lili sudah menghampirinya dan merangkul pinggangnya, tentu saja Lulu menyusulnya, dan sebelum Lucy bisa melepaskan diri dari dua anaknya, yang ketiga ikut menahannya.

"Tidak bisa, kalian tidak boleh ikut turun." Tatapan memohon ketiga anaknya membuat Lucy tertawa, "Ini tamu papi, ada pembicaraan orang dewasa jadi mami tidak bisa membawa kalian turun. Mohon pengertian kalian bertiga." Lucy mencium kening ketiga anaknya bergantian, tingkah seperti ini yang membuat Lucy selalu tidak tega jika harus meninggalkan ketiga anaknya, karena itu dia memilih bekerja dari rumah, selain itu kebanyakan jam dia bekerja juga setelah ketiga anaknya tidur, mengingat perbedaan waktu Indonesia dan Canada.

Tina tersenyum melihat ulah ketiga anak asuhnya, selalu mengemaskan dan membuat orang langsung sayang pada mereka.

"Kita akhiri dramanya, mami harus turun sekarang." kata Lucy dan secara bersamaan ketiga anaknya melepaskan pelukan mereka dan kembali bermain, seperti benar mereka baru bermain drama dengan mami mereka.

Lucy mengangguk pada Tina, menitipkan pada Tina sebelum dia turun bergabung dengan suaminya untuk menghadapi para serigala.

***

Lorna dan ketiga anaknya dengan sombong memandang petugas keamanan yang melarang mereka masuk ketika akhirnya mereka dipersilahkan masuk.

"Perasaan dulu rumah om Perkasa lahannya tidak seluas ini." kata Endang.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang