Part 58

2.3K 323 19
                                    

"Sudah selesai?" tanya Val ketika Lucy masuk ke dalam kamar mereka. Lucy baru selesai melakukan pertemuan daring dengan Madeline dan Hans, tentu saja untuk membahas pekerjaannya.

Lucy mengangguk, melangkah menuju kamar mandi, membersihkan wajah dan menyikat gigi, berganti pakaian sebelum bergabung dengan Val yang sudah menunggunya di tempat tidur.

"Hari ini opa Jarwo dan om Herman datang ke kantor, tujuan mereka tetap sama dan perkataan mereka juga tidak berbeda dengan apa yang tadi dikatakan oma Lorna." Kata Val.

"Soal keluarga membantu keluarga?" tanya Lucy.

"Kurang lebih begitu, menurutmu apakah aku sudah keterlaluan?"

"Yang benar adalah mereka yang keterlaluan, tidak tahu malu atau tidak punya malu. Lalu apa jawabanmu pada mereka?"

"Aku bilang jika kerugianku berinvestasi pada perusahaan om Herman dan om Pandu membuatku harus berpikir ulang jika harus kembali berinvestasi pada mereka. Soal keluarga membantu keluarga, aku berikan jawaban yang sama seperti tadi. Apakah jika dibalik kondisinya mereka mau membantuku atau menceramahiku mengenai keuntungan dan kerugian?"

"Kurasa mereka akan menjawab 'Tentu saja'."

Val tertawa, "Begitulah, untung Lee masuk dan menyampaikan jika aku sudah di tunggu di ruang pertemuan, jadi pembicaraan itu bisa langsung diakhiri."

"Akhir yang menggantung, kurasa mereka akan tetap kembali menemuimu."

"Itu sudah pasti, jika menurutmu aku tidak keterlaluan maka akan kubiarkan saja."

"Tadi Yuli melaporkan bagaimana sombong dan angkuhnya mereka saat tiba tadi, menyebalkan kata Yuli."

"Untung kamu tidak membawa mereka bertiga turun bersamamu."

"Aku tidak ingin mereka bertiga melihat dan mendengar hal yang belum atau tidak pantas mereka dengar dan lihat."

"Benar juga. Aku rasa oma Lorna juga tidak akan menyerah, dia pasti akan memikiran cara untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan."

"Sebenarnya mengapa grandpa tidak memberi mereka bagian, supaya mereka tidak lagi mengganggu?"

"Karena mereka tidak pernah puas. Grandpa tahu mereka hanya bisa menghabiskan dan akan menjadi benalu, jika grandpa memberi mereka saham H Group yang ada mereka akan menjadikan H Group sebagai sumber makanan mereka tanpa memikirkan kerugian atau berapa banyak orang yang akan menjadi korban keserakahan mereka. Grandpa ingin usaha yang dirintisnya dengan bantuan grandma membantu banyak keluarga yang membutuhkan, itu janji grandpa pada grandma dan tujuan mereka mendirikan H group, bukan membantu keluarga yang jelas-jelas bisa hidup berkecukupan."

"Tapi misal saja grandpa tidak menemukanmu, apa yang akan dia lakukan pada H group?"

"Mungkin diserahkan pada yayasan Kemala, atau dijual dan uangnya disumbangkan pada yayasan Kemala." Yayasan Kemala adalah yayasan yang didirikan Perkasa untuk mengenang istrinya, yang selaam ini diurusnya dengan bantuan Sultan.

"Grandpa dan grandma, juga papi dan mami orang-orang baik, karena itu mereka diberi kamu sebagai orang yang akan meneruskan impian mereka, melanjutkan perbuatan baik mereka. Oh ya, bagaimana dengan keluarga grandma? Mengapa mereka tidak pernah mengganggu?"

"Seperti yang kamu tahu, grandma dilahirkan dari keluarga pendidik, kedua adik grandma dan keturunannya melanjutkan profesi itu, dan semua sukses dalam pekerjaan mereka. Grandpa memang membantu mereka tapi bantuan grandpa tidak menjadikan mereka semakin bergantung tetapi membuat mereka malu dan tidak ingin menjadi beban grandpa. Universitas tempat mereka bekerja bekerjasama dengan yayasan grandpa untuk memberi bantuan pendidikan, juga biaya riset para mahasiswa, itu salah satu cara mereka memanfaatkan bantuan grandpa."

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang