Part 25

2.7K 373 17
                                    

"Ada apa?" tanya Dina, sejak awal melakukan panggilan video dan mereka mengobrol, dia sudah bisa merasakan jika Lucy terlihat ragu dan seperti ada yang ingin dia katakan.

Hendra sebenarnya juga merasakan hal yang sama, tetapi dia menunggu Lucy untuk mengatakannya sendiri, kelihatannya istrinya tidak sabar dan mengajukan pertanyaan.

Lucy merengut, "Bagaimana kalian bisa langsung mengetahui ada yang ingin aku sampaikan?"

"Kamu siapa dan kami siapa?" tanya Dina, membuat raut wajah Lucy langsung berubah dari merengut menjadi tersenyum.

"Jadi ada apa?" gantian Hendra yang bertanya.

"Janji tidak akan marah padaku jika aku mengatakannya?"

"Kami akan marah jika kamu tidak mengatakannya." Kata Dina.

"Aku sudah memiliki kekasih." Satu kalimat yang langsung membuat kedua orangtuanya terdiam beberapa saat.

"Siapa? Tanya Hendra.

"Sejak kapan?" tanya Dina.

"Hampir dua bulan, dia adalah teman masa kecilku waktu di panti dulu."

"Teman masa kecil?" tanya Hendra yang tentu saja belum bisa merelakan putri kesayangannya dimiliki oleh pria lain.

"Putra?" tanya Dina.

"Mami tahu?" tanya Lucy merasa heran karena dia tidak pernah menceritakan tentang Putra pada orangtuanya.

"Ibu pantimu dulu pernah bercerita pada mami. Kamu yakin dia orang yang sama?"

"Dia orang yang sama, selama ini dia tidak ada di Indonesia. Dia kembali dan langsung mencariku, ingin memastikan jika kabar yang dia terima jika aku menjadi salah satu korban kebakaran itu tidak benar." Lucy akhirnya menceritakan apa bagaimana awal mula dia menjalin hubungan dengan Putra, tetapi Lucy belum mengatakan siapa Putra.

"Kalian bertemu di pesawat dan rumah sakit? Begitu kebetulan? Kamu yakin dia tidak menipumu?" tanya Hendra dengan nada curiga.

"Dia tidak menipuku, sebenarnya pertemuan itu memang tidak disengaja tapi...."

"Tapi apa?" rupanya Dina juga merasakan hal sama dengan suaminya.

"Selain dua pertemuan itu dan informasi yang dia dapat dari ibu Agnes, dia mengenaliku dari mie buatanku."

"Bagaimana dia tahu dan bisa makan mie buatanmu?" tanya Hendra.

"Karena Pat memintaku memasak untuk tuan Perkasa Hadinata dan dia ada di sana saat makanan itu diantar. Lalu dia meminta Pat untuk membuatkan satu dengan bahan standart."

"Tunggu.... Dia ada di kantor yang sama denganmu?" tanya Dina.

"Ini semakin tidak wajar Lucy." Kata Hendra dengan nada semakin tidak suka.

"Papi dan mami kompak sekali,"

"Jangan bercanda Lucy, jauhi dia dan jika perlu kamu kembali kemari dan mencari kerja di sini saja." Kata Hendra dengan tegas.

"Dia tidak akan mengijinkan, tuan Perkasa Hadinata juga tidak akan mengijinkan."

"Mengapa? Apa hubungan dengan pimpinan lamamu itu?" tanya Dina.

"Dia adalah cucunya." Jawaban Lucy membuat mata kedua orangtuanya melotot.

"Dia vampire? Kamu yakin?" tanya Dina.

"Mam....aku bisa mengenali orang dengan baik dan dia memang vampire, aku tidak mengarang."

"Minta dia bertemu papi dan mami segera, entah bagaimana caranya. Jika dia memang serius denganmu, sesibuk apapun pekerjaannya, dia pasti akan langsung datang kemari. Dan sebelum kami memberi ijin, papi minta kamu menjaga jarak dengannya."

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang