Karina dan Monica, akhirnya behasil duduk di samping Val, mengalahkan beberapa wanita lainnya yang tentu saja ingin menduduki tempat mereka.
"Val, perkenalkan aku Monica, sudah lama aku menunggu kesempatan untuk bertemu denganmu."
"Aku Karina, aku juga sudah menunggu kesempatan untuk berkenalan dneganmu. Mengapa kamus ulit sekali untuk ditemui?"
"Val, aku Yuli. Apakah kamu tidak membutuhkan sekretaris pribadi?"
"Val, aku Dona. Senang berkenalan denganmu."
"Val......"
"Val....."
Val sudah tidak lagi mendengar para wanita itu menyebut nama mereka dan mengulurkan tangan padanya. Dia tidak menanggapi dan tidak menyabut uluran tangan mereka, tatapannya fokus pada wanita yang berdiri di pojok ruangan menatapnya sambil menahan tawa. Walau terpisah jarak, Val yakin Lucy sangat puas menyaksikan dirinya sedang berjuang melepaskan diri dari wanita yang mengelilinginya.
"Lebih baik kalian pergi mencari pria potensial lainnya."
"Ah, jangan begitu Val. Aku yakin kamu akan menyesal karena menolakku." Kata Karina.
"Jangan menolakku, aku wanita yang serasi untuk mendampingimu." Kata Monica dan tangan mereka bedua mulai menyentuh Val, membuat Val langsung berdiri dan memandang mereka dengan tatapan dinginnya.
"Lebih baik kalian semua berhenti, sekali lagi saya tidak akan tertarik pada kalian sekarang ataupun nanti dan tidak akan ada penyesalan karena menolak kalian. Jika kalian masih tetap bertahan, jangan salahkan saya akan melakukan hal yang akan mempermalukan kalian." Para wanita yang sebelumnya mengabaikan perkataan Val karena tidak melihat tatapan dingin Val, sekarang mereka berpikir ulang untuk melanjutkan pendekatan mereka. Perkataan Val sangat tegas dan tidak terbantahkan, ditambah dengan tatapan dingin yang membekukan mereka, membuat mereka tidak berani untuk mendekat.
Val melangkah menuju para tantenya yang berdiri mengawasi calon mana yang yang akan dipilih oleh Val.
"Lebih baik tante-tante sekalian tidak lagi mencarikan wanita atau berniat menjodohkan saya karena saya tidak tertarik dengan wanita-wanita seperti mereka dan kelihatannya niat saya untuk mempertimbangkan permintaan om-om, harus saya pikirkan ulang dengan kejadian ini." tentu saja perkataan Val membuat wajah para tante-tantenya itu menjadi pucat, niat mereka untuk menarik perhatian Val dengan wanita-wanita muda, ternyata malah menyebabkan kerugian untuk mereka.
"Jangan begitu Val, mereka yang memaksa kami untuk diperkenalkan denganmu." kata Kiky dengan cepat, dan tentu saja diikuti oleh Endang dan Ely.
"Apapun alasannya, saya tidak menyukai mereka dan tidak tertarik dengan mereka, jadi mohon para tante, mengingatkan mereka untuk tidak lagi berusaha mendekatiku."
"Tapi Val, apakah kamu tidak kasihan pada grandpamu, bagaimanapun dia pasti ingin melihat cucu satu-satunya menikah dan memberinya keturunan."
"Saya sudah memiliki pemikiran dan pilihan sendiri, tidak perlu tante-tante sekalian menguatirkan hal itu. Saya tidak akan mengecewakan grandpa dengan asal memilih wanita yang secara fisik terlihat cantik namun hatinya tidak secantik yang fisiknya, apalagi jika wanita itu memiliki pengalaman yang cukup banyak dengan pria, saya semakin tidak berminat. Sekali lagi terima kasih atas perhatian para tante yang peduli dengan masa depan saya." Val langsung berbalik, bertepatan dengan kedatangan Lee yang memang mencarinya karena ada masalah pekerjaan.
Val pergi menuju Perkasa untuk berpamitan, kembali ke kantornya karena ada masalah pekerjaan yang harus dia selesaikan, sekaligus berpamitan pada para om-om yang sedang mengelilingi Perkasa. Tentu saja hal itu membuat Perkasa kesal ditinggalkan oleh Val yang bisa membebaskan diri dari para benalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
PoesíaValentino Putra Hadinata, penerus tunggal H Group yang memberi kejutan pada semua orang jika Perkasa Hadinata memiliki keturunan, padahal saudara dan keluarga istrinya berpikir jika mereka yang akan mendapat warisan dari Perkasa. Mereka tidak menyan...