Part 46

2.7K 336 16
                                    

Perasaan lega dan bahagia sedang dirasakan oleh Val, Perkasa, Hendra dan Dina. Kondisi Lucy dinyatakan sehat hanya harus mengurangi aktifitas yang akan membuatnya kelelahan, selain itu kondisi Lucy dengan kehamilan kembar tiganya membuat dia harus melakukan pemeriksaan rutin untuk jantung dan kandungannya. Val tidak menutupi kehamilan Lucy hanya saja dia dengan sengaja tidak mengumumkan jika Lucy mengandung kembar tiga, dia hanya kuatir semakin banyak keluarga Hadinata mengetahui kondisi Lucy, maka semakin tidak aman kondisi Lucy.

Tentu saja kabar bahagia kehamilan Lucy tidak di sambut baik oleh keluarga Hadinata, apalagi rencana mereka belum berhasil. Herman ikut merasa tidak aman, dengan kehamilan Lucy artinya Perkasa sudah tidak lagi memiliki satu penerus, namun Herman tidak mungkin melibatkan para sepupunya karena saat ini hanya ia yang memiliki hubungan cukup dekat dengan Val. Herman tahu semua sepupunya sedang berusaha untuk mendapatkan perhatian dan tentu saja mengambil keuntungan dari Val melalui Lucy, tapi dengan situasi dan kondisi Lucy sekarang kelihatannya akan lebih sulit mereka untuk bisa menemui Lucy atau mungkin akan semakin bersemangat untuk mengambil perhatian Lucy.

Berita kehamilan Lucy sudah membuat Herman pusing, ditambah lagi sol putra keduanya yang tadi pagi memberitahukan pada mereka jika dia akan menikahi kekasihnya Emma karena kekasihnya hamil anaknya. Herman sejak awal tidak menyetujui hubungan Malik dengan Emma, tentu saja karena profesi Emma sebagai wanita penghibur. Herman membiarkan hubungan itu karena berpikir Malik akan sadar jika Emma bukanlah wanita yang bisa dia andalkan, dan berpikir Malik hanya bersenang-senang, tetapi kelihatannya kemajuan perusahaannya karena suntikan dana dari Val, membuat wanita penghibur itu mengambil kesempatan dengan hamil anak Malik atau hanya mengakui anak yang dikandungnya adalah milik Malik.

Tadi pagi mereka ribut dan Malik tetap bersikeras untuk menikahi Emma, bahkan dia akan memberi pernikahan mewah untuk Emma, tentu saja meminta Herman untuk menyiapkan dananya.

Pintu ruangannya di ketuk, direktur keuangan yang di panggilnya menghadap masuk dan langsung menyerahkan laporan yang dibawanya.

"Kita telah ditipu." Cukup satu kalimat itu sudah membuat Herman melotot dan merasa sebuah batu besar jatuh tepat di atas kepalanya.

"Apa????"

"Proyek itu tidak ada, tepatnya lokasi dan pabrik yang kita kunjungi sebelumnya bukan miliki mereka."

"Bagaimana kalian bisa tidak tahu?" Perusahaan Thailand yang menawarkan investasi pabrik plastic pada Herman, tiba-tiba tidak lagi bisa di hubungi sejak satu minggu yang lalu. Herman mengutus anak buahnya untuk pergi menemui secara langsung dan hari ini dia menerima kabar buruk.

"Berapa banyak kita sudah menyetor dana kita pada mereka?"

"80% dana sudah ditransfer."

"Bagaimana bisa? Bukankah harusnya hanya 50% dan sisanya setelah kita mendapat keuntungan bulan pertama dari pabrik itu?"

"Mereka meminta tambahan , tuan Edy dan tuan Malik menyetujuinya, jadi kita lakukan pembayaran 30% lagi sesuai permintaan mereka."

Herman membanting berkas di tangannya, dia tidak tahu bagaimana dia bisa memiliki dua putra yang begitu bodoh dan hanya bisa menghabiskan uang tanpa berpikir panjang.

***

"Semua sesuai rencana anda. Emma hamil dan minta Malik untuk bertanggung jawab." Lapor Lee.

Val tersenyum, "Dimana istriku?" pertanyaan Val sama sekali di luar dari topik yang disampaikan Lee.

"Dia ada di dapur, Pat memanggilnya untuk mengicipi menu barunya." Jawab Lee.

Tidak perlu waktu lama untuk Lucy mengundurkan diri, satu minggu setelah pengajuan Lucy resmi tidak lagi menjadi staff H Group tetapi karena dia ada di kantor, Benny dan Pat kadang masih meminta bantuannya. Bagi Val selama istrinya tidak kelelahan, dia tidak melarangnya daripada Lucy stress karena terbiasa bekerja menjadi tidak bekerja.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang